Selasa 28 Mar 2017 00:18 WIB

BRI Berkomitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Budi Raharjo
Otoritas Jasa Keuangan meluncurkan program AKSI Pangan di Kabupaten Lima Puluh kota,  Sumatera Barat,  dihadiri oleh para petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),  Jumat,  (24/3).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Otoritas Jasa Keuangan meluncurkan program AKSI Pangan di Kabupaten Lima Puluh kota, Sumatera Barat, dihadiri oleh para petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Jumat, (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID,LIMAPULUH KOTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berkomitmen mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia melalui dukungannya dalam menyukseskan program AKSI Pangan. AKSI Pangan adalah akronim dari Akselerasi, Sinergi dan Inklusi Pangan yang diresmikan di Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat, Jumat (24/03).

Sebagai langkah awal, program yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) teresbut melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN). Selain itu, program tersebut juga turut melibatkan Kementerian Perdagangan serta 26 perbankan dan 3 perusahaan fintech atau e-commerce.

"Ada tiga fokus utama dalam program ini, yakni peran industri jasa keuangan, skema pembiayaan rantai nilai, dan inovasi pangan lewat fintech atau e-commerce," kata Corporate Secretary BRI, Hari Siaga Amijarso dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (27/3).

Hari juga menjabarkan, program AKSI Pangan membidik enam tujuan. Keenam tujuan tersebut di antaranya peningkatan pertumbuhan pembiayaan di sektor pertanian. "Tahun ini, OJK mendorong kepada bank-bank pendukung program tersebut untuk menaikkan kredit pangan minimal 15 persen," ucap Hari

Tujuan berikutnya, lanjut Hari, meningkatkan akses masyarakat petani terhadap jasa keuangan yang lebih luas. Selain itu, peningkatkan pemahaman sektor jasa keuangan terhadap bisnis sektor pertanian dan sektor pangan, serta memperbaiki tingkat kesejahteraan petani dan pelaku usaha mikro dan kecil menjadi sasaran progtam tersebut.

Hari melanjutkan, Program AKSI Pangan akan difokuskan pada para petani (sektor produktif) bukan pada sektor perdagangan. Alasannya adalah agar para petani bisa memproduksi tanaman pangan mulai dari menanam hingga memanen.

"Sehingga menciptakan multiplier effect yang lebih besar dibandingkan apabila menyalurkan kredit kepada sektor perdagangan. Dalam jangka panjang, apabila ketersediaan pangan melimpah akan menciptakan harga pangan yang stabil di masyarakat. Dengan harga yang terkendali maka inflasi juga dapat dikendalikan," terang Hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement