REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memudahkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk masuk ke pasar modal. Namun, Ketua DPP Apindo Bidang UKM Nina Tursina menilai, usaha kecil dan menengah belum begitu banyak mengenal pasar modal.
Selama ini, kata dia, hanya industri level menengah yang sudah mengenal pasar modal. Oleh karena itu, harus ada sosialisasi dan pendampingan dari pemerintah untuk UKM masuk pasar modal. Sebab, Nina mengatakan pasar modal belum menjadi kebutuhan yang urgen bagi UMKM. Mereka masih konsentrasi dengan bisnisnya masing -masing.
''Untuk memikirkan masuk ke bursa harus ada persiapan serius. Tapi tidak menutup kemungkinan (UMKM) sudah tertarik dan sudah mencoba masuk pasar modal. Itu perlu disosialisasikan dan dipermudah,'' kata Nina, saat dihubungi, Kamis (23/3).
Nina menuturkan, UMKM memerlukan suatu yang cepat dan simpel, karena hitung-hitungannya beda dengan perusahaan besar. Ia menyatakan, sebenarnya banyak yang beminat masuk pasar modal, hanya saja mereka tidak tahu. ''Mohon kebijakan ini dibarengi dengan kebijakan lebih mudah untuk dicerna oleh UMKM. Bantuan modal kan tidak gratis. Masyarakat akan bertanya siapa yang punya bisnis ini. Apakah bisnis-bisnis ini sudah settle,'' ucap Nina.