REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Harian Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan lapangan-lapangan migas di asset 2 dan 3 menjadi tulang punggung perusahaan tersebut dari segi finansial.
Nanang mengatakan, asset 2 yang berada di Sumatera Selatan menyumbang sekitar 350 an juta kaki kubik gas per hari (mmscfd). Sementara asset 3 di Jawa Barat menyumbang 250 an mmscfd.
"Gas ini efisien di opex. Harga gas kita juga stabil, apalagi di tahun-tahun sebelumnya naik terus. Kita produksi gas cukup besar di area ini," kata Nanang di Jakarta, Rabu (22/3).
Meski demikian ia tidak menampik jika lapangan migas di asset Pertamina EP yang lain turut mendatangkan profit. Salah satunya di asset lima di Kalimantan dan Papua Barat yang memproduksi 17.500 barel per hari. "Dari sisi minyak produksinya paling tinggi, tapi gasnya kecil," ujar Nanang.
Pertamina EP, kata Nanang, akan memaksimalkan asset lainnya. Ke depan, asset 4 di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah menjadi tulang punggung lainnya. "Kalau Matindok produksinya sudah stabil, mudah-mudahan asset 4 turut memberikan kontribusi," ujar Nanang.