Selasa 21 Mar 2017 20:37 WIB

Malaysia Dinilai Cocok untuk Jadi Tes Fintech

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Salah satu aplikasi fintech (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Salah satu aplikasi fintech (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Malaysia merupakan tempat yang cocok untuk melakukan tes platform untuk meluncurkan solusi financial technology (Fintech) dan produk di ASEAN. Chief executive officer Malaysia Digital Economy Corp (MDEC)  Datuk Yasmin Mahmood mengatakan, negara tersebut memiliki campuran populasi yang bagus di perkotaan, pinggiran kota dan daerah-daerah terpencil yang menjadikan perbedaan target pasar untuk pelaku Fintech dan para inovator.

Dilansir dari South China Morning Post, Selasa (21/3), Yasmin mengatakan, membangun tulang punggung sebagai salah satu pemain kunci global dalam keuangan idoam, keunikan Malaysia adalah pelaku Fintech akan dapat meluncurkan dan melayani perbedaan pasar.

"Ini termasuk perusahaan rintisan Fintech dan perusahaan yang belum memasukkab sektor fintech ke pasar keuangan syariah. Mereka bisa menguji dan meluncurkan produk yang sharia-compliant di Malaysia dan sekitarnya, sekaligus pasar global," ujar Yasmin pada the Finnovasia 2017 Conference, Senin.

Karena Fintech merupakan sektor baru, MDEC tidak akan berhenti menciptakan ekosistem Fintech yang mengerti bagaimana melibatkan perusahaan rintisan, investor dan para inovator lainnya. "Agar dapat melakukan itu, MDEC membangun ekosistem fintech dengan para stakeholder kunci dan kami akan mendorong dengan dukungan dari para regulator, seperti Bank Negara Malaysia dan Komisi Sekuritas,"katanya.

Disamping itu, Yasmin mengatakan, MDEC optimistis bahwa ekonomi digital Malaysia akan melampaui target dari kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) yakni sebesar 18,2 persen pada 2020. Menurutnya, sebagai hasil dari komitmen mereka, pada 2015, ekonomi digital Malaysia tercatat sebesar 17,8 persen dari PDB, hampir mencapai target pada 2020.

“Dengan MDEC memimpin ini, didukung oleh para pelaku usaha dan konsumer, saya yakin kalau ekonomi digital memiliki kontribusi 20 persen dari PDB Malaysia pada 2020," ujar Yasmin.

Konferensi ini diadakan oleh Finnovasia bekerja sama dengan MDEC, menghadirkan lebih dari 30 ahli fintech global dan lokal, termasuk para regulator dan eksekutif perbankan, membagi pandangan mereka mengenai tren terbaru dan pengembangan terkini serta prediksi industri fintech di Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement