Selasa 21 Mar 2017 13:09 WIB

Perusahan Lokal Ini Produksi Keramik Antibakteri Pertama di Indonesia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Produk keramik buatan PT Asri Pancawarna dipamerkan dalam pameran keramik terbesar di ASEAN, Keramika 2017, yang digelar pekan lalu.
Foto: kemenperin.go.id
Produk keramik buatan PT Asri Pancawarna dipamerkan dalam pameran keramik terbesar di ASEAN, Keramika 2017, yang digelar pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keramik dan marmer antibakteri berhasil diproduksi oleh industri dalam negeri. Wakil Presiden Direktur PT Asri Pancawarna, Hendrata Atmoko, menyebut, pihaknya menjadi pabrik pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi self-cleaning dan anti bacterial pertama di Indonesia. 

Ia menuturkan, selain antibakteri, keramik dan marmer yang mereka produksi juga memiliki keunggulan antijamur, dapat melepas ion negatif, memancarkan emisi far infrared, serta anti-formaldehyda. "Produk ini direkomendasikan untuk diaplikasikan pada bangunan rumah sakit, sekolah, rumah tinggal, hotel, apartemen, toilet dan bandara," kata Hendrata, melalui keterangan pers tertulis yang diterima Republika, Selasa (21/3). 

Produk terbaru keluaran PT Asri Pancawarna, yang menggunakan merek dagang Indogress dan Decogress, tersebut telah dipamerkan dalam pameran keramik terbesar di ASEAN, Keramika 2017, yang digelar pekan lalu. 

Dalam rangkaian pameran Keramika, produsen keramik dan marmer itu juga memperkenalkan motif baru produk mereka. Kali ini, PT Asri Pancawarna mengeluarkan seri Etnika yang memiliki dua motif: songket dan kanvas. 

Kepala Departement Penjualan dan Pemasaran PT Asri Pancawarna Andrea Petrina Lukas menjelaskan, motif kanvas dan songket merupakan hasil kolaborasi dalam bentuk sayembara desain antara Indogress dengan sekolah fashion ESMOD Jakarta yang dilakukan tahun lalu. Motif tersebut kemudian diaplikasikan menjadi granit tile. 

Pada 2014 lalu, Indogress juga sudah lebih dahulu mengeluarkan motif batik yaitu Patola dan Wora-wari. Kedua motif itu merupakan hasil kolaborasi dengan Batik Nyonya Indo yang telah digunakan diberbagai proyek hotel dan restaurant di Jawa dan Sulawesi. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement