Ahad 19 Mar 2017 20:32 WIB

Produksi Cabai Rawit Merah Capai 79.664 Ton

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Winda Destiana Putri
Penjual cabai rawit merah (ilustrasi)
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Penjual cabai rawit merah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah daerah penghasil cabai di Indonesia tengah memasuki musim panen. Dirjen Hortikurtura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono mengatakan, berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan timnya di 33 daerah sentra cabai didapatkan data bahwa produksi cabai rawit merah selama Maret 2017 telah mencapai 79.664 ton.

"Produksi Maret 79.664 ton. Sementara kebutuhan cabai rawit merah nasional di bulan Maret 68.472 ton," ujarnya, pada Republika, Ahad (19/3). Dengan demikian, ada surplus sekitar 11.192 ton cabai rawit merah.

Adapun luas kebun yang tengah dalam masa panen pada Maret seluas 35.611 hektare. Daerah dengan luas panen terbesar di antaranya Tuban (2.828 hektare), Lamongan (2.696 hektare), Kediri (1.289 hektare) dan Blitar (1.700 hektare).

Dengan bertambahnya stok cabai rawit merah di pasaran, harga komoditas itu pun berangsur turun. Penurunan harga mulai dari yang terendah Rp 2.000 per kilogram sampai yang tertinggi Rp 30.000 per kilogram.

"Di Pasar Induk Kramat Jati harga cabai rawit merah turun Rp 14.000. Dari yang sebelumnya Rp 98.000 per kilogram pada 11 Maret, sekarang turun menjadi Rp Rp 84.000 per kilogram," ucap Spudnik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement