Ahad 19 Mar 2017 17:38 WIB

Musim Panen, Kemendag Sebut Harga Cabai Berangsur Turun

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Budi Raharjo
Penjual cabai rawit merah menunggu pembeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (26/1). Harga cabai rawit merah ditempat itu dijual Rp 110 ribu per kg. Para pedagang mengaku, harga cabai rawit merah masih akan tinggi karena kurangnya pasokan.
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Penjual cabai rawit merah menunggu pembeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (26/1). Harga cabai rawit merah ditempat itu dijual Rp 110 ribu per kg. Para pedagang mengaku, harga cabai rawit merah masih akan tinggi karena kurangnya pasokan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih menyebut harga cabai rawit merah berangsur turun. Penurunan tersebut seiring dengan berlangsungnya musim panen di sejumlah daerah.

Karyanto mengatakan, harga cabai rawit merah awal pekan lalu terpantau berada di kisaran harga Rp 110-120 ribu per kilogram. Namun, berdasarkan data pantau harga terakhir pada Jumat (17/3) menunjukkan harga rata-rata nasional sudah turun di kisaran Rp 106 ribu per kilogram.

"Saya dengar hari ini di Pasar Induk Kramat Jati harganya sudah di bawah Rp 100 ribu. Tapi ini masih perlu konfirmasi, saya sedang menunggu pemutakhiran data dari tim yang ada di lapangan," ujar Karyanto, saat dihubungi Republika, Ahad (19/3).

Sementara, harga cabai merah besar pada Jumat (17/3) terpantau berada di kisaran Rp 33.700 per kilogram dan cabai merah keriting Rp 39.000 per kilogram.

Dihubungi terpisah, Ketua Aliansi Petani Indonesia, Muhammad Nuruddin, menambahkan sejumlah daerah penghasil cabai memang sudah memasuki musim panen. Panen raya sedang berlangsung di antaranya di Banyuwangi, Malang, Nganjuk dan Gresik. Namun begitu, ia mengaku tak memiliki data berapa ton cabai yang telah masuk ke pasar karena semua hasil panen langsung dibawa ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement