Ahad 19 Mar 2017 18:07 WIB

Menperin: Industri Semen Tunjang Percepatan Proyek Infrastruktur

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Angga Indrawan
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut industri semen merupakan penunjang utama percepatan proyek infrastruktur nasional yang dicanangkan oleh pemerintah, seperti pembangunan jalan, pelabuhan dan bandara. Oleh karenanya, ia mengatakan Kementerian Perindustrian berkomitmen menjaga iklim usaha dan kepastian investasi bagi investor. Termasuk, pembangunan fasilitas produksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Rembang, Jawa Tengah.

“Kepastian investasi pembangunan industri strategis seperti pabrik semen perlu dijaga keberlanjutannya karena membawa efek berganda bagi perekonomian daerah dan nasional," ucap Airlangga, melalui keterangan pers tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (19/3).

Kemenperin mencatat, jumlah investasi industri semen secara nasional mencapai Rp 15 triliun sepanjang tahun 2016. Secara keseluruhan, kinerja industri semen, kaca dan keramik tumbuh cukup positif dengan pertumbuhan 5,46 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5,02 persen pada 2016.

Khusus pabrik semen di Rembang, Airlangga memproyeksikan nilai investasi pabrik tersebut mencapai Rp 4,9 triliun. Menurutnya, ada sekitar 1.600 tenaga kerja dari penduduk lokal yang akan dipekerjakan di pabrik milik PT Semen Indonesia itu.

Berdasarkan data Kemenperin, saat ini terdapat 16 perusahaan industri semen terintegrasi yang memiliki fasilitas penggilingan dan pengemasan. Kapasitas produksi semen secara nasional tahun 2016 sebesar 95,5 juta ton. Pemerintah memperkirakan produksi semen nasional dapat mencapai 102,1 juta ton pada tahun 2017.

Pabrik semen Rembang yang dimiliki PT Semen Indonesia diperkirakan sudah dapat beroperasi mulai April mendatang. Namun begitu, berdirinya pabrik semen di lokasi tersebut sejak awal telah mendapat penolakan dari warga setempat. Warga yang mayoritas petani meyakini kehadiran pabrik memiliki dampak buruk pada lingkungan yang pada akhirnya merugikan mereka.

Namun begitu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menerbitkan izin lingkungan bagi PT Semen Indonesia untuk mengoperasikan pabriknya. Keputusan gubernur itu pun mendapat penolakan warga yang kemudian melakukan aksi protes dengan cara menyemen kaki mereka di depan Istana Merdeka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement