REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya, Tbk mentargetkan pada 2017 ini ada sebesar Rp 80 triliun untuk kontrak baru. Hal ini untuk mendongkrak target penjualan pada tahun ini yang mencapai Rp 39 triliun.
Direktur Utama Waskita Karya, M Choliq mengatakan sampai Februari kemarin tercatat ada sekitar kontrak baru senilai Rp 8,6 triliun. Nilai ini mencapai 10 persen dari target tahun ini.
"Untuk penjualan, hingga Februari kemarin kita sudah Rp 5,3 triliun. Laba bersih jika kita hitung month to month senilai Rp 350 miliar," ujar Choliq di Kantor Waskita Karya, Jumat (17/3).
Selain menambah target kontrak baru, Waskita Karya juga mentargetkan kepemilikan jalan tol. Setelah 2016 lalu mencapai 962 kilometer, pada tahun ini Choliq mengatakan Waskita Karya akan menambah panjang jalan tol sepanjang 840 kilometer.
"Caranya, untuk tol yang akan datang, akan capai tender 194 kilometer, melalui amandemen BPJT 86 kilometer, melalui inisiatif 378 kilometer, akuisisi dan lain-lain 219 kilometer, sehingga total capai 183,9 kilometer," ujar Choliq.
Waskita Karya pada 2016 lalu meraup untung Rp 1,7 triliun. Dari skema deviden yang ada, 30 persen dari 1,7 triliun terdapat Rp 513 miliar dengan harga perlembar Rp 37,87.
Choliq mengatakan Waskita Karya berhasil mendapatkan kenaikan laba sehingga bisa memberikan kenaikan deviden bagi para penerima entitas induk. Tercatat pada 2015 laba bersih yang diperoleh oleh Waskita Karya sebesar Rp 1,05 triliun. Maka, pada 2016 ini tercatat naik 62,86 persen atau senilai Rp 1,71 triliun.
"Dividen yang dibagikan Rp 513 miliar, itu ekivalen 30 persen dari laba 2016," ujar Choliq.