REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7 Day Repo Rate/BI-RR) diprediksi akan tetap di posisi 4,75 persen. Pasalnya, kurs rupiah tetap stabil meski Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikkan suku bunga acuannya.
"Meskipun sejak awal Maret isu kenaikan FFR (Fed Fund Rate) sangat mungkin terjadi di tengah bulan. Namun rupiah tetap stabil," ujar Ekonom Institute for Development Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto kepada Republika, Kamis, (16/3).
Menurutnya, kenaikan cadangan devisa pada Februari meningkatkan optimisme stabilitas rupitah dari ancaman capital outflow. "Selain itu, inflasi masih dalam target BI, 3,83 persen year on year," jelasnya.
Sebelumnya BI melaporkan posisi cadangan devisa pada akhir Februari 2017 sebanyak 119,9 miliar dolar AS. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Januari tahun ini sebesar 116,9 miliar dolar AS.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dari 0,75 menjadi 1,0 persen. Ini ketiga kalinya The Fed menaikkan suku bunga sejak krisis keuangan global pada 2008.