REPUBLIKA.CO.ID, BELU -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan panen raya jagung dan kacang tanah di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/3). Dalam kesempatan itu, Mentan juga menyerahkan sejumlah bantuan untuk pengembangan pertanian di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste itu.
Saat tiba di lokasi perkebunan, di Desa kenebibi, Kabupaten Belu, NTT, Mentan disambut dengan upacara adat. Selanjutnya, Mentan langsung menuju perkebunan jagung seluas kurang lebih 10.000 hektar.
Menteri Amran tampak puas saat memanen jagung jenis Sri Kandi putih. Usai memanen secara simbolik, Menteri Amran melanjutkan dengan memanen kacang tanah yang berada tidak jauh dari lokasi perkebunan jagung.
"Kita Akan gerakan Belu dan Malaka gerakan tanam jagung. Tidak boleh ada sejengkal tanah tidur. kami kirim bantuan dari pusat benih dan pupuknya," katanya. Menteri Amran langsung mencoba kacang tanah yang baru di petik. "Ini untuk di ekspor, nanti saya kumpulkan buyer-nya," ucapnya.
Bupati Belu Willy yang mendampingi Mentan mengatakan panen jagung tahun ini berhasil, setelah pada tahun lalu gagal karena cuaca buruk. "Tahun lalu gagal panen karena efej la nina, tapi tahun ini kami bersyukur bisa panen raya. Hanya kurang lebih 10 persen yang hasilnya tidak baik," jelasnya.
Willy juga mengatakan jagung di Kabupaten Belu merupakan program yang diusung Mentan Amran Sulaiman. "Ini memang program beliau, menjadikan kabupaten wilayah jagung. Mentan ingin mendorong perkebangan pertanian di wilayah perbatasan, sebagai program ketahanan pangan," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Mentan memberikan bantuan berupa 1 unit ekscavator, 10 unit traktor roda empat, 50 unit traktor roda dua, 10 unit set pompa air, serta saranan produksi jagung untuk 50.000 hentar.