Senin 13 Mar 2017 20:19 WIB

Kemenperin Minta Toyota Tingkatkan Investasi di Indonesia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda (kedua kanan) berjalan di halaman Istana Merdeka Jakarta, usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Senin (13/3).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda (kedua kanan) berjalan di halaman Istana Merdeka Jakarta, usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Senin (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian meminta PY Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk terus meingkatkan investasinya di Indonesia. Investasi ini bukan hanya dalam bentuk uang, tapi juga perbaikan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan tersebut.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, investasi Toyota memang sudah meningkat dibandingkan lima tahun sebelumnya. Jika dalam lima tahun periode pemerintah tahun lalu Toyota menginvestasikan dana sebesar Rp 20 triliun. Untuk periode pemerintahan sekarang Toyota berjanji akan berinvestasi mencapai Rp 25 triliun.

"Sekarang sudah masuk Rp 18 triliun. Kita sedang kejar agar tujuh triliun lagi bisa segera masuk," kata Airlangga di Istana Negara, Senin (13/3).

Dalam perbaikan SDM yang akan dimagangkan, perusahaan Toyota akan segera memberikan pemagangan selama enam bulan bagi pekerja yang ada di Indonesia untuk menyerap ilmu dari negera asal perusahaan ini. Pemagangan ini selaras dengan program pemerintah dalam vocasional training. Dengan investasi yang dilakukan, Pemerintah berharap agar Toyota bisa segera mengembangkan pasar ekspor semisal ke Australia.

Menurut Airlangga, Toyota saat ini cukup handal dalam pengembangan jenis kendaraan. Selain akan mengembangkan mobil listrik, Toyota juga bakal mencoba membuat mobil jenis hibrid.

"Mungkin ke hibrid ini akan dikembangkan. Ini diberikan fasiitas bea masuk yang akan diturunkan. Kemudian pajak barang mewah diturunkan, sehingga masyarakat memiliki opsi kendaran ramah lingkungan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement