Kamis 09 Mar 2017 02:26 WIB

Bank KEB Hana Ungkap Alasan Enggan Perbanyak Kantor Cabang Baru

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Funding&Wealth; Management Business Head Bank KEB Hana Gempur Eskandaru Widansyah menjawab pertanyaan wartawan seusai peresmian kerjasama dengan PT Schroder Investment Management Indonesia, Rabu, (8/3).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Funding&Wealth; Management Business Head Bank KEB Hana Gempur Eskandaru Widansyah menjawab pertanyaan wartawan seusai peresmian kerjasama dengan PT Schroder Investment Management Indonesia, Rabu, (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank KEB Hana memangkas jumlah kantor cabang baru yang rencananya dibuka tahun ini. Funding & Wealth Management Business Head Bank KEB Hana Gempur Widansyah mengaku, sebenarnya perusahaan menargetkan total 100 kantor cabang untuk tahun ini. Hanya saja target tersebut harus dipangkas karena kondisi global yang belum stabil.

"Kita realistik dan nggak mau agresif karena keadaan global. Jadi tahun ini akan tambah lima kantor cabang dulu sambil melihat perkembangan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/3).

Meski begitu, ia masih enggan mengatakan di daerah mana saja akan dibuka, sebab masih melihat beberapa kandidat kota. Namun, dia mengatakan kantor cabang baru itu akan dibuka di dalam dan luar Pulau Jawa. Sebelumnya, Bank KEB Hana sudah memiliki 55 kantor cabang di seluruh Indonesia.

Gempur juga tidak bisa memprediksi total investasi untuk satu pembukaan kantor cabang. "Biayanya tergantung dan sangat bervariasi. Berbeda-beda setiap daerah, karena harga sewa beda dan mengurus perizinannya harus di Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai regionnya," ujarnya.

Untuk pemilihan lokasi, biasanya KEB Hana membuka kantor cabang di daerah yang banyak komunitas orang Korea. Hal itu baik di sekitar pabrik maupun perusahaan Korea, seperti di Purwokerto, Cakung, Cicurug, dan lainnya.

Sementara itu, KEB Hana pun telah mengembangkan layanannya ke internet banking dan mobile banking. Hanya saja menurut Gempur, belum banyak nasabah yang memanfaatkannya.

"Nasabah kita kan dari buruh sampai wealth. Kalau yang wealth mereka terbiasa dengan transaksi lewat handphone. Jadi nggak ada masalah, tapi kalau untuk low level challenge-nya masih besar," tutur Gempur. Meski demikian, ia menambahkan perusahaan terus melakukan pengembangan dengan pengalaman dari Korea Selatan yang merupakan asal dari Bank KEB Hana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement