Selasa 07 Mar 2017 12:50 WIB

Indonesia Bidik Investasi Senilai Rp 40 Triliun dari Australia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah membidik investasi senilai Rp 40 triliun dari Australia untuk lima tahun ke depan. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong memperkirakan nilai tersebut sebagian besar akan berasal dari sektor pertambangan dan pariwisata. 

"Kalau saya total semua proyek-proyek yang kita sedang coba untuk garap kira-kira nilainya Rp 39 triliun-Rp 40 triliun. Mungkin 2/3 di sektor pertambangan dan 1/3 di sektor pariwisata," kata Thomas pada wartawan, di sela-sela acara Indonesia Australia Business Week 2017 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (7/3). 

Sejumlah perusahaan pertambangan yang terbesar di dunia, menurut dia, berasal dari Australia. Karenanya, Thomas berharap perusahaan Australia yang unggul di sektor tersebut dapat menanamkan modalnya di Indonesia. 

Thomas juga optimistis kedua negara dapat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan di sektor pariwisata. Ia memaparkan, Indonesia memiliki banyak destinasi menyelam kelas dunia. Namun, yang memiliki industri wisata bahari adalah Australia. 

"Kapal-kapal pesiar sementara ini Australia sangat unggul, ini yang lagi dikembangkan," kata Thomas. Ia menambahkan, Negeri Kangguru tersebut juga memiliki manajemen pariwisata yang baik sehingga Indonesia butuh belajar dari Australia untuk mengembangkan sektor pariwisata di Tanah Air. 

Thomas optimistis, kedua negara dapat menghasilkan kerjasama yang kongkret dan saling menguntungkan karena Indonesia dan Australia memiliki pertemuan bisnis berkelanjutan tiap empat bulan sekali. Selain itu, ia memandang jarak yang relatif dekat antara kedua negara juga menjadi keuntungan tersendiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement