Selasa 07 Mar 2017 10:28 WIB

Sentimen Positif Domestik Dorong Rupiah Menguat

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat tipis lima poin di level Rp 13.345 per dolar AS, Selasa (7/3). Cadangan devisa yang diperkirakan akan naik, menjadi sentimen positif untuk menahan volatilitas nilai tukar dari sentimen global.

Pada perdagangan Senin (6/3) rupiah ditutup menguat di level Rp 13.350 per dolar AS setelah dibuka di posisi 13.366 per dolar AS. Adapun rentang gerak rupiah hari ini berada di kisaran Rp 13.344 hingga Rp 13.355 per dolar AS.

Analis Riset Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menuturkan, Rupiah berhasil menguat pada perdagangan Senin kemarin, sejalan dengan pelemahan dolar AS terhadap mayoritas kurs di Asia. Fokus hari ini tertuju pada rilis data cadangan devisa Februari 2017 yang Bank Indonesia (BI) perkirakan naik. 

"Kenaikan cadangan devisa yang dibarengi oleh komitmen BI untuk menjaga kestabilan rupiah di tengah volatilitas tinggi menjelang FOMC meeting, akan mengurangi sentimen negatif di pasar keuangan," ujar Rangga, Selasa (7/3).

Sentimen positif masih terasa di pasar Surat Utang Negara (SUN) walaupun imbal hasil (yield) surat utang AS secara konsisten naik. Namun, kembalinya sentimen dolar AS kuat bisa mendorong pelemahan rupiah lagi pada hari ini.

Rangga menjelaskan, dari sisi global, dollar index menguat tipis hingga dini hari tadi setelah sebelumnya melemah signifikan. Secara umum sentimen kenaikan FFR target di tengah Maret 17 masih menguasai selain negosiasi reformasi pajak Trump yang masih berlangsung. 

Fokus hari ini tertuju pada cadangan devisa Cina yang diperkirakan turun serta revisi final pertumbuhan PDB Zona Euro kuartal IV 2016 yang diperkirakan stabil di 1,7 persen yoy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement