REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Samudra Hindia merupakan kawasan yang menjadi masa depan ekonomi dunia. Potensi strategis untuk pengembangan bisnis global terdapat di kawasan yang sangat luas ini.
"Samudra Hindia menjadi wilayah di mana lebih dari 2,7 miliar penduduk tinggal dan menjadikan itu sebagai salah satu alasan bahwa potensi strategis untuk pengembangan bisnis global terjadi," ujar Jokowi pidato sambutan di Pertemuan Puncak Bisnis Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia atau Indian Ocean Rim Association (IORA) 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (6/3).
Samudera Hindia adalah wilayah samudra terbesar ketiga di dunia dan memiliki peran strategis dalam perekonomian dunia. Aktivitas perdagangan internasional antara Asia dan Eropa terhubung di kawasan ini.
"Saya mencatat bahwa setengah perjalanan kontainer dunia melewati Samudra Hindia, serta dua pertiga kapal tanker energi. Karena itu, masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini," kata Jokowi.
Posisi strategis ini yang juga mendorong negara-negara di kawasan Samudera Hindia untuk bersama-sama mendirikan Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia atau Indian Ocean Rim Association (IORA).
Organisasi ini pertama kalinya didirikan secara resmi di Mauritius, pada Maret 1997. Sebagai satu-satunya organisasi di kawasan itu, IORA menjadi pemersatu negara-negara Samudra Hindia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan seimbang bagi seluruh anggota, serta menciptakan landasan kuat dalam kerjasama kuat melalui upaya-upaya memfasilitasi perdagangan.
Indonesia menjadi tuan rumah dari KTT IORA 2017. Acara ini dihadiri sejumlah kepala negara dari total 21 negara anggota dan tujuh mitra wicara. KTT IORA 2017 merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama yang dilakukan sebagai perayaan 20 tahun IORA didirikan. Tema Strenghening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean akan diangkat dalam acara ini.
Sejumlah isu yang dibahas dalam pertemuan ini di antaranya adalah masalah keamanan dan keselamatan maritim, fasilitas perdagangan dan investasi, manajemen perikanan, dan resiko bencana.
Selain itu ada kerja sama akademis, ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata, dan budaya. IORA juga mengangkat dua isu linta sektoral, yaitu blue economy dan women empowerment.
Jokowi menuturkan, pertemuan bisnis yang digelar pada hari kedua rangkaian KTT IORA 2017 memiliki peranan sangat besar. Kesempatan ini menjadi momentum dalam memperkuat kemitraan antara negara-negara anggota organisasi dalam mewujudkan kemakmuran di kawasan Samudra Hindia.
"Indonesia ingin memperkuat poros maritim untuk dihubungkan dengan IORA. Kami membutuhkan kemampuan bisnis semua pihak dalam pertemuan ini untuk menciptakan solusi atas berbagai peluang terkait hal itu," kata Jokowi.