REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) NTB Lalu Gita Ariyadi mengatakan kunjungan Raja Salman merupakan momentum yang baik bagi Indonesia dan juga NTB.
"Meski secara formal ke Bali, tapi secara informal banyak tim dari Kerajaan Arab Saudi ini yang berkunjung ke NTB," ujar dia di kantornya, Mataram, Senin (6/3).
Dia mengatakan, sejak Senin lalu sejumlah perwakilan dari Arab Saudi sudah menemui Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi dan menanyakan sejumlah potensi dan fasilitas apa yang bisa didapatkan jika berinvestasi di NTB. "Pak Gubernur merekomendasikan lokasi investasi yang sudah siap yakni kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika," ujarnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang 39 Tahun 2009 tentang KEK Mandalika, di mana sejumlah kemudahan ditawarkan pemerintah seperti adanya pemotongan fasilitas pajak, pemotongan keringanan dan pembebasan pajak daerah, serta perizinan, ada administrator KEK Mandalika yang akan melayani secara satu pintu perizinan.
"Kami merekomendasikan masuk ke wilayah KEK Mandalika kalau memang tertarik (investasi) di wilayah resort," ucap dia.
Tidak hanya di Lombok, Pemprov NTB juga siap menawarkan sejumlah potensi di Pulau Sumbawa seperti di Samota, Teluk Saleh, dan Pulau Moyo. "Tidak hanya Lombok, tapi Pulau Sumbawa kita promosikan. Sekarang tergantung kemauan mereka," katanya.