Senin 06 Mar 2017 09:45 WIB

Mengawali Pekan Rupiah Menguat

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Mata uang rupiah menguat.
Foto: REUTERS/Garry Lotulung
Mata uang rupiah menguat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat 17 poin di level Rp 13.366 per dolar AS pada hari ini, Senin (6/3). Pergerakan rupiah terus menguat hingga Rp 13.349 per dolar AS pada pukul 09.20 WIB. Koreksi dolar AS diperkirakan akan menjadi pendorong rupiah untuk menguat.

Pada perdagangan Jumat (3/3), rupiah ditutup pada Rp 13.383 per dolar AS, setelah dibuka di posisi Rp 13.365 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rentang gerak rupiah hari ini berada di kisaran Rp 13.348 - 13. 374 per dolar AS.

Analis Riset Samuel Sekuritas Rangga Cipta menuturkan, Gubernur bank sentral AS The Fed, Yellen, juga mensinyalkan kenaikan Fed Fund Rate target dalam waktu dekat, sejalan dengan komentar beberapa pejabat tinggi the Fed sebelumnya. Akan tetapi reaksi di pasar justru memperlihatkan dollar index yang terkoreksi bersamaan dengan imbal hasil (yield) surat utang AS.

Menurut Rangga, koreksi dollar yang juga dibarengi oleh penguatan tajam euro, mungkin berkaitan dengan ekspektasi pertemuan ECB pada Kamis (9/3) pekan ini. 

"Sentimen pelemahan dolar AS bisa menguntungkan kurs Asia hari ini walaupun sentimen negatif bisa datang dari Cina yang memangkas proyeksi pertumbuhannya di 2017," ujar Rangga, Senin (6/3).

Sementara itu, rupiah kembali melemah di perdagangan Jumat (3/3) pekan lalu sejalan dengan penguatan dolar AS di Asia. Akan tetapi, di tengah harapan kenaikan FFR target, imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) terlihat masih mempertahankan tren turunnya. 

Rangga mengungkapkan, faktor global beberapa minggu ke depan cenderung akan mendominasi pegerakan aset berdenominasi rupiah, khususnya pertemuan beberapa bank sentral utama dunia. 

"Koreksi dollar index bisa mencegah pelemahan rupiah yang lebih dalam walaupun volatilitas tinggi jangka pendek, sepertinya tidak terhindarkan,"katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement