REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut tahun ini pemerintah menganggarkan Rp 4 triliun untuk membangun sistem transportasi di Papua. Jumlah tersebut sama dengan 10 persen dari anggaran Kementerian Perhubungan secara keseluruhan.
Persentase yang besar tersebut, kata Budi, menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan adanya pemerataan pembangunan di Tanah Air. "Kita tahu ada 33 provinsi di Indonesia, tapi 10 persen anggaran Perhubungan ada di Papua. Artinya kita beri perhatian lebih pada Papua," ujarnya, dalam acara diskusi media di Pejaten, Jakarta Selatan, Ahad (5/3).
Budi melanjutkan, saat ini pihaknya tengah fokus mengembangkan angkutan udara dan transportasi laut. Untuk angkutan udara, ada delapan bandara yang akan dibangun, antara lain di Ilaga dan Asmat.
Sebab, sejumlah daerah di Papua saat ini hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki atau dengan pesawat. Karena akses yang sulit itulah harga-harga di sejumlah daerah di Papua lebih mahal hingga puluhan lipat dari harga di Pulau Jawa.
"Seluruh titik bandara di Papua nanti akan berikan subsidi angkutan," kata Menhub.
Sementara, untuk transportasi air, selain tol laut, Budi menyebut pemerintah juga tengah mengembangkan angkutan sungai di Merauke dan Timika. Apabila daerah-daerah sudah saling terkoneksi, ia meyakini harga barang akan turun sangat signifikan.
"Penurunan harga bisa sampai 40 persen," ucapnya.