Jumat 03 Mar 2017 09:08 WIB

Ratusan Gram Emas Antam Diburu Pembeli di Kantor Pos Malang

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nur Aini
Emas batangan, ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Emas batangan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Animo masyarakat untuk membeli emas PT Antam (Persero) di kantor pos Kota Malang dinilai cukup tinggi. Sejak kantor pos melayani penjualan emas Antam pada 2 Februari silam, tercatat ratusan gram emas laris diburu pembeli.

Manajer Pelayanan Kantor Pos Malang Achyadi Raksanata mengungkapkan hingga 28 Februari total emas yang terjual mencapai 367 gram. Ratusan gram emas batangan itu menyentuh nilai penjualan hingga Rp 173,85 juta. "Penjualan emas batangan ini melebihi prediksi kami sebelumnya," kata Achyadi pada Kamis (2/3) di Malang.

Pembeli emas batangan Antam di kantor pos didominasi oleh pembeli individu. Hingga saat ini belum ada pembeli yang mengatasnamakan perusahaan atau lembaga tertentu.

Achdiyat optimistis animo masyarakat membeli emas akan terus meningkat. Salah satunya karena harga emas di kantor pos bersaing dengan harga emas di butik Antam. Selain itu kantor pos juga menawarkan emas dengan berat bervariasi antara 0,5 sampai 50 gram.

"Harga emas dijual sesuai perkembangan terbaru, kalau sekarang per gram emas dijual Rp 602 ribu," ujarnya.

Menurut Achyadi membeli emas Antam di kantor pos sangat mudah. Pembeli cukup bertransaksi di bagian customer service dan membayar di loket. Setelah itu, pembeli diminta menunggu emas pesanannya tiba di kantor pos.

Emas pesanan pembeli akan dikirim dari Jakarta dan biasanya dalam waktu 4 hingga 5 hari sudah tiba di Malang. Jika emas pesanan telah tersedia, pihak kantor pos menghubungi pembeli agar mengambil emas pesanannya. Kantor pos menyediakan waktu enam hari sejak kedatangan untuk mengambil emas tersebut.

Apabila sampai enam hari pembeli belum mengambil maka akan dikenai biaya penyimpanan sebesar Rp 5.000 per hari. Selain kantor pos Kota Malang, emas Antam juga dapat dibeli di 109 kantor pos lain. Kantor pos itu tersebar di Pulau Jawa, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement