Kamis 02 Mar 2017 00:32 WIB

Bank Danamon Apresiasi Kinerja Baik Anak Perusahaan

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Teller melayani nasabah di Banking Hall Bank Danamon Syariah, Jakarta, Jumat (6/2). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Teller melayani nasabah di Banking Hall Bank Danamon Syariah, Jakarta, Jumat (6/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 2,67 triliun pada 2016. Jumlah tersebut tumbuh 12 persen.

Pendapatan laba Danamon didukung oleh kinerja para anak usahanya PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk dan PT Asuransi Adira Dinamika. Chief Financial Officer Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan Adira Finance berkontribusi maksimal hingga 38 persen terhadap perseroan. Sedangkan Adira insurance berkontribusi sebesar 15 persen terhadap perusahaan induk.

"Pembiayaan Adira finance turun sebesar lima persen pada 2016 menjadi Rp 44,4 triliun. Namun produktivitasnya meningkat, pembiayaan Adira Finance tumbuh dua persen pada kuartal keempat," jelas Vera kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (1/3).

Ia mengapresiasi pencapaian Adira Finance, sebab tren positif itu terjadi di tengah lemahnya penjualan di industri kendaraan baru. Pada tahun lalu penjualan untuk roda dua komersial menurun delapan persen, sedangkan penurunan penjualan untuk roda empat komersial hingga 29 persen.

Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi menambahkan, tahun lalu memang ada penurunan, namun untuk new financing tumbuh 1 persen menjadi sekitar Rp 30 triliun. "Tahun ini kita berharap, walau secara proyeksi otomotif masih tipis tapi semoganya tumbuhnya bisa meningkatkan market share," jelasnya saat ditemui di Jakarta, Rabu, (1/3).

Ia mengaku, Adira Finance tengah mengembangkan beberapa produk. Diharapkan dengan adanya produk tersebut perusahaan bisa tumbuh 10 sampai 15 persen.

Direktur Utama Adira Insurance Indra Baruna juga menuturkan, pendapatan asuransi syariah tumbuh 55 persen dari Rp 108 miliar ke Rp 206 miliar. "Dengan pendapatan ini kita masih nomor dua di industri (asuransi syariah) bahkan mungkin nomor satu untuk syariah," jelasnya, di Jakarta.

Indra menjelaskan, saat ini mayoritas produk Adira insurance masih kendaraan bermotor. Hanya saja kini tengah mengembangkan produk baru yakni asuransi travel umroh. Menurutnya produk tersebut berpotensi, karena Kerajaan Arab kini mengharuskan mereka yang pergi umroh memiliki asuransi sendiri.

"Industri ini tumbuh pesat, pada akhir tahun lalu juga meningkat. Jadi peningkatan terbesar ada di kendaraan bermotor dan travel insurance. Tahun ini akan tetap kita kembangkan agar tumbuh dari dua area ini," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement