Senin 27 Feb 2017 18:50 WIB

PLN Dukung Pembangunan Industri Pengolahan Pertanian di Lombok Tengah

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
Transmisi listrik PLN
Foto: M Syakir/Republika
Transmisi listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- General Manager PLN Wilayah NTB Mukhtar mengatakan siap memenuhi kebutuhan listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi NTB. Hal ini ia ungkapkan saat bertemu dengan Bupati Lombok Tengah Moh. Suhaili, Tim Nawacita Presiden RI, Direktur PT Delta Anugerah Semesta dan MEPCOM, investor yang rencananya akan membangun industri pengolahan pertanian.

"Kami siap menerima investor yang ingin membangun bisnisnya di NTB, khususnya pembangunan industri pasca panen di Lombok Tengah dan KEK Mandalika," ujar dia dalam siaran pers yang diterima Republika di Mataram, Senin (27/2). Ia menyebutkan, listrik NTB saat ini sudah siap, dengan kelebihan daya mencapai 36 MW, sehingga investor tidak perlu khawatir dan membangun pembangkit sendiri.

Hingga saat ini, ia katakan, total kapasitas pembangkit di Pulau Lombok mencapai 269 MW dengan beban puncak sebesar 233 MW. Untuk menjalankan industri pengolahan pertanian pasca panen, PT Delta Anugerah Sejahtera diperkirakan membutuhkan listrik sebesar 20 MW.

Untuk mendukung kebutuhan listrik di Kabupaten Lombok Tengah, PLN telah mengoperasikan tiga Gardu Induk (GI), yaitu GI Mantang, GI Sengkol, dan GI Kuta. Pada tahun ini, kata dia, rencananya PLN akan menambah dua pembangkit baru di Pulau Lombok yaitu PLTU Independent Power Producer (IPP) Lombok Timur berkapasitas 2x25 MW yang saat ini sedang dalam tahap uji coba dan Kapal Pembangkit Marine Vessel Power Plant (MVPP) berkapasitas 60 MW.

Selain itu, hingga 2021, PLN juga akan membangun beberapa pembangkit baru antara lain PLTGU Lombok Peaker berkapasitas 150 MW dan PLTU Lombok berkapasitas 2x50 MW yang ditargetkan selesai pada 2019, serta PLTU Lombok 2 berkapasitas 2x50 MW yang ditargetkan selesai pada 2021. "Kalau untuk pertumbuhan ekonomi dan kepentingan masyarakat, kami berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan listrik NTB," lanjut dia.

Meskipun begitu, kata Mukhtar, hal ini memerlukan komunikasi yang baik antara Pemerintah Daerah dan PLN agar perencanaan pembangunan daerah dan infrastruktur kelistrikan dapat sejalan. "Sehingga, daya tambahan dari pembangkit-pembangkit baru dapat terserap," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement