Senin 27 Feb 2017 14:38 WIB

Jual Sukuk Ritel SR 009, Pemerintah Tawarkan Imbal Hasil 6,90 persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Sukuk Ritel
Sukuk Ritel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah membuka penawaran sukuk ritel SR 009, berlaku mulai hari ini, Senin (27/2). Masa penawaran SR 009 yakni sejak 27 Februari-17 Maret 2017 melalui sebanyak 22 agen penjual.

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Suminto mengatakan, besaran imbal hasil SR 009 yang ditetapkan yakni sebesar 6,90 persen. Besaran ini lebih rendah dibandingkan SR 008 yang sebesar 8,30 persen.

"Besaran imbalannya yaitu sebesar 6,90 persen p.a. (fixed), dibayarkan setiap bulan pada tanggal 10,"ujar Suminto kepada Republika, Senin (27/2).

Sukri ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan masa holding period satu kali periode penerimaan kupon. Artinya sukri ini dapat diperdagangkan mulai tanggal 10 April 2017. Adapun penjatahannya dilakukan pada 20 Maret 2017, sedangkan setelmen pada 22 Maret 2017.

Sebelumnya Suminto menyebutkan, target indikatif yang dibidik pemerintah dari surat utang syariah ini tidak akan mendekati emisi SR 008 yang menawarkan imbal hasil sebesar 8,30 persen. Tercatat pada Maret 2016 lalu, emisi SR 008 berhasil menggalang dana dari investor ritel sebesar Rp 31,5 triliun.

"Kira-kira angka penerbitan ORI terakhir, ORI 013 yang sebesar Rp 19,691 triliun itu bisa menjadi referensi,"ujar Suminto.

Adapun untuk target pembiayaan, kata Suminto, dana yang berhasil dihimpun dari penerbitan sukuk SR 009 ini nantinya akan digunakan untuk general financing. Sukuk yang ditargetkan untuk investor individu ini ditawarkan dengan nominal pembelian minimal adalah senilai Rp 5 juta per orang, dengan kelipatan maksimal Rp 5 miliar.

Adapun sebanyak 22 Agen Penjual Sukuk Ritel 2017 yaitu Bank Mandiri, BTN, Bank Permata, BNI, OCBC NISP, BCA, BRI, BSM, HSBC, Danamon Indonesia, ANZ Indonesia, Bank Muamalat, Standard Chartered, CIMB Niaga, Maybank, Bank Commonwealth, Trimegah Sekuritas, BRISyariah, Citibank, DBS Indonesia, Bank Mega dan Bank Panin Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement