REPUBLIKA.CO.ID,MAJALENGKA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jumat (24/2). Berdasarkan peninjauannya, Budi menargetkan bandara akan beroperasi pada pertengahan Juli 2018.
Budi mengatakan pihaknya akan melakukan upaya percepatan pembangunan dan pengembangan BIJB Kertajati. Terutama sarana dan prasarana pendukung. "Saya pikir kita harus optimalkan dengan kegiatan semacam pemasaran pengaktifan fungsi lain, seperti industri dan jalan tol. Sehingga pada saat selesei memang jadi fungsi yang baik," kata Budi dalam kunjungan kerjanya.
Meski demikian ia pun berharap pembangunan bisa dipercepat. Sebelum peresmian diharapkan ada soft launching agar bisa dilakukan uji coba penerbangan. Kemenhub, dikatakannya, mendukung pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan. Pihaknya menganggarkan Rp 250 miliar tahun ini untuk BIJB.
"Tahun ini kita siapkan Rp 250 miliar untuk runway dan beberapa pembangunan. Tahun ini belum memperpanjang (runway). Tahun depan kita perpanjang," ujarnya.
Budi menambahkan nantinya pengoperasian bandara akan dikelola oleh Angkasa Pura II. Angkasa Pura II dinilai sudah berpengalaman mengelola bandara internasional.
Meski diperkirakan molor, namun dia mengapresiasi progres BIJB yang merupakan proyek strategis nasional tersebut. Kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dinilai cukup baik hingga akhirnya pengerjaan fisik sampai saat ini terus berjalan.
Skema pembiayaan untuk pembangunan BIJB terdiri dari 70 persen modal dan 30 persen pembiayaan melalui mekanisme reksa dana. Dari 70 persen modal itu, Pemprov Jawa Barat memiliki bagian 51 persen.
"Saya sangat berterima kasih pada Pak Gubernur dan Pak Bupati, karena ini menjadi pola pembangunan kerja sama antara pusat dan daerah. Projek ini proyek besar dan biasanya kalau APBN itu cukup lama karena anggaran dibagi-bagi. Formatnya tadinya APBN, tapi ada kreativitas dari Pak Gubernur untuk mendanai dari APBD dan dikombinasikan dengan satu investasi swasta," tuturnya.