Jumat 24 Feb 2017 15:32 WIB

Indonesia Tawarkan Investasi Selain Migas ke Arab Saudi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Investasi (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Investasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, kunjungan Pemerintah Arab Saudi ke Indonesia yakni untuk mempererat hubungan persahaban yang selama ini sudah baik dan tidak pernah mengalami masalah. Di sisi lain, sesuai dengan visi 2030 Pemerintah Arab Saudi ingin meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi terutama investasi di luar minyak dan gas (migas).

Selama ini hubungan dengan Arab Saudi lebih banyak hubungan keagamaan, pendidikan, sosial. Sedangkan untuk hubungan ekonomi tidak begitu besar. Jusuf Kalla menambahkan, selama ini sebagian besar investasi Arab Saudi ada di negara barat dan ada juga di beberapa negara di Afrika.

"Jadi Indonesia tentu sebagai negara yang besar ingin meningkatkan hubungan itu," ujar Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (24/2).

Jusuf Kalla menambahkan, Indonesia menawarkan kemungkinan kerja sama di sektor ekonomi mulai dari invetasi, pariwisata, keuangan dan perbankan, serta refinary. Tawaran kerja sama ini merupakan kesempatan bagi Indonesia karena Arab Saudi ingin memperbanyak investasi di sektor nonmigas. Apalagi pemerintah saat ini sedang menggenjot pembangunan infrastruktur.

"Kita lihat nanti pertemuannya, kita tidak ingin mendahului apa yang ada di dalam pertemuan bilateral nanti, otomatis banyak hal yang dapat dilakukan," kata Jusuf Kalla.

Rencananya, Raja Salman bin Abdul Aziz dari Kerajaan Arab Saudi akan berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017. Dalam kunjungan tersebut, Raja Salman akan membawa 1.500 delegasi termasuk 10 menteri dan 25 pangeran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement