Rabu 22 Feb 2017 20:49 WIB

Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terbaik Ketiga Dunia

Rep: Santi Sopia/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat baik dibandingkan negara-negara besar. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen, menurutnya telah masuk posisi tiga besar terbaik di dunia.

"Harus saya katakan, 2016 ekonomi kita sangat baik dibanding negara-negara besar. Yaitu 5,02 persen masuk tiga besar yang terbaik di dunia, kita hanya kalah dengan India, Tiongkok, nomor tiganya kita. Ini yang harus terus kita rawat dan jaga," ujar Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/2).

Presiden RI itu mengatakan, jangan sampai momentum pertumbuhan tersebut tidak diperhatikan. Apalagi jika sampai menjadi turun. "Jangan sampai kehilangan konsentrasi, fokus," ucapnya.

Jokowi menambahkan, selanjutnya fokus pemerintah adalah terkait pemerataan ekonomi. Sebab menurut Presiden, rasio kesenjagan di masyarakat sangat tinggi, antara kaya dan miskin.

Pada 2016, rasio kesenjangan turun menjadi 0,39 persen dibanding tahun sebelumnya, 0,41 persen. Pemerintah diakui sedikit demi sedikit terus menurunkan rasio angka kesenjangan tersebut.

Ada tiga hal yang menjadi prioritas pemerintah dalam pemerataan ekonomi, di antaranya, masalah reforma agraria dan redistribusi aset, permodalan serta pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pemerintah akan membagi lahan-lahan tidak produktif kepada rakyat, koperasi, sehingga aset-aset negara terdistribusi dengan baik. Kemudian pemerintah juga membantu terkait akses atau dukungan permodalan.

Dalam hal pembangunan SDM, pemerintah akan menggenjot masalah vocational training, kejuruan, seperti halnya mengoptimalkan sekolah-sekolah kejuruan. Apabila upaya itu konsisten diimplementasikan, Jokowi yakin suatu saat ekonomi Indonesia bisa masuk lima besar dunia.

"Penduduk Indonesia akan mencapai 309 juta pada 2045. PDB (produk domestik bruto) kita sekarang Rp 13 triliun. Nanti 2045 bisa 9,1 dolar AS, 10 kali lipat dari yang kita punyai sekarang. Kalau kita konsisten bekerja seperti sekarang, kita akan memasuki lima besar ekonomi dunia dengan pendapatan per kapita kurang lebih 29 ribu dolar AS," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement