REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah 11 poin di level Rp 13.365 per dolar AS, Selasa (21/2). Laju rupiah hari ini diperkirakan akan terus melemah.
Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup melemah di kisaran Rp 13.354 per dolar AS, setelah dibuka di Rp 13.350 per dolar AS. Adapun rentang gerak rupiah hari ini berada di kisaran Rp 13.365 - 13.374 per dolar AS.
"Sentimen dolar AS kuat diperkirakan bertahan sehingga rupiah bisa semakin terbatasi ruang penguatannya dalam jangka pendek," ujar Analis Riset Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, Selasa (21/2).
Rangga menuturkan dari sisi global, yen anjlok di perdagangan kemarin setelah data pedagangan kurang memuaskan. Sementara di sisi lain euro terus berada di tren penurunan dengan meningkatnya isu geopolitik di Uni Eropa, termasuk implementasi Brexit oleh Inggris.
Di tengah pasar keuangan AS yang tutup semalam, harga minyak mulai bangkit lagi menyusul data ekspor minyak mentah Iran yang naik. Fokus masih tertuju pada notulensi FOMC meeting yang akan dirilis pada Kamis 23/2) (dini hari. Data manufaktur Zona Euro dan AS ditunggu hari ini, diperkirakan turun tipis.
Dari sisi domestik, di tengah kembalinya sentimen penguatan dolar AS di pasar Asia hingga kemarin sore, rupiah berhasil stabil walaupun dengan bias pelemahan. "Pelemahan tipis rupiah dibarengi oleh penguatan tipis IHSG dan juga SUN," kata Rangga.
Menurut Rangga, sentimen politik akan semakin intensif ke depan menjelang putaran kedua pilgub DKI Jakarta. Apalagi hari ini beberapa ormas Islam dijadwalkan menggelar aksi.