REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Taspen (Persero) telah menyatakan kesiapannya mendukung pemerintah terkait percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol melalui sinergi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Waskita Toll Road (WTR). Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/2), Taspen menunjukkan komitmennya tersebut dengan memberikan pembiayaan dalam pembangunan jalan tol melalui investasi ekuitas pada WTR, anak perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Direktur Investasi Taspen Iman Firmansyah mengatakan keterlibatan ini merupakan yang pertama dilakukan oleh Taspen dalam investasi langsung di infrastruktur. Dia mengatakan pihaknya telah melakukan peralihan dari instrumen jangka pendek dan menengah ke instrumen investasi jangka panjang, yang dapat dipenuhi dengan investasi di infrastruktur.
"Untuk memenuhi target hasil investasi dan laba yang ditargetkan oleh pemegang saham dalam jangka pendek dan tujuan investasi kami dalam rangka pemenuhan kewajiban manfaat dalam jangka panjang maka instrumen investasi dalam pembiayaan infrastruktur menjadi pilihan utama kami saat ini," ucap Iman.
Jumlah nilai yang diinvestasikan oleh Taspen di dalam WTR hanya mencakup dua persen dari satu program. Taspen sendiri masih akan mengalokasikan investasi mencapai 10 persen dari total nilai program tersebut. "10 persen itu tidak semua di infrastruktur, ada tiga segmen di portofolio kredit kami, yaitu infrastruktur, jasa keuangan, properti. WTR memang masih butuh modal banyak, tetapi apakah mereka masih rela untuk menjual sahamnya kepada investror lain? Kalau mau ya bisa saja," ucap dia.
Sebelumnya, dengan ditandatanganinya "financial closed" Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) proyek jalan tol PT Waskita Toll Road oleh Taspen, SMI, Waskita Karya dan WTR pada Jumat (17/2), maka Taspen dan SMI resmi menjadi pemegang saham di WTR. Taspen telah mengucurkan dana sebesar Rp 2 triliun dan SMI Rp 1,5 triliun ke WTR. Artinya Taspen mempunyai kepemilikan saham sebesar 16,61 persen dan SMI 12,46 persen, sisanya 70,93 persen dimiliki oleh Waskita Karya.
WTR merupakan perusahaan jalan tol di Indonesia yang menyelenggarakan lebih dari 1.000 kilometer konsesi jalan tol, memiliki 15 ruas jalan tol yang menghubungkan jalan tol trans Jawa dan juga beberapa jalan tol lainnya di Sumatera.
Taspen melalui sinergi BUMN tersebut turut serta dalam menyukseskan program PINA, yang dimandatkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menggalang sumber alternatif untuk pembiayaan proyek infrastruktur strategis nasional yang mempunyai nilai komersial dan berdampak meningkatkan perekonomian negara.
Sebagai pelopor dari keterlibatan lembaga pengelola dana-dana jangka panjang di proyek-proyek infrastruktur strategis dan prioritas lainnya, pelaksanaan investasi Taspen di WTR ini menyita hampir satu tahun untuk proses uji kelayakan, negosiasi perjanjanjian definitif, dan pemenuhan seluruh syarat pendahuluan oleh WTR.