REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK -- Salah satu negara pecahan Soviet tengah melakukan percobaan pergeseran tabungan dari ternak ke emas. Bank Sentral Kyrgystan ingin setiap warga negaranya memiliki emas.
Gubernur bank sentral Tolkunbek Abdygulov mengatakan, 'mimpi'nya agar setiap orang dari 6 juta warga negara memiliki setidaknya 100 gram atau 3,5 ons logam mulia. Seperti diketahui, emas menjadi ekspor terbesar negara Asia Tengah itu.
Menurutnya, emas dapat disimpan untuk waktu yang lama dan meskipun fluktuasi harga di pasar internasional, tidak kehilangan nilai sebagai sarana tabungan.
"Saya akan mencoba untuk mengubah lebih cepat mimpi menjadi kenyataan," katanya seperti diberitakan Bloomberg, Kamis (16/2).
Dalam dua tahun, bank sentral telah menawarkan emas batangan langsung ke penduduk, sekitar 140 kilogram emas telah dijual. Abdygulov (40 tahun) mengatakan melalui telepon dari Bishkek.
"Kami berharap penduduk negara kita akan belajar untuk diversifikasi tabungan menjadi aset yang lebih liquid dan lebih penting, mampu mempertahankan nilai mereka," katanya. Ia menambahkan, di daerah perdesaan, ternak masih menjadi aset pilihan bagi investor dan penabung.
Kyrgyzstan memiliki cara unik untuk membuat warganya beralih pada emas. Bank sentral menyediakan emas batangan dengan ukuran berbeda, bervariasi dari berat 1 hingga 100 gram. Mereka juga menyediakan infrastruktur penyimpanan emas yang aman meski kebanyakan penduduk memilih menyimpannya di rumah atau bahkan mungkin menguburnya di dalam tanah.
Dengan pergolakan krisis ekonomi negara tersebut pada awal 1990-an, emas dipandang sebagai taruhan yang jauh lebih aman daripada sekuritas. Investasi emas juga menjadi perhatian beberapa negara lain. Di India, telah mengambil langkah-langkah untuk mengekang impor logam mulia dengan mendorong warganya untuk deposit kepemilikan emas swasta di bank.