REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta Perum Bulog membeli jagung petani dengan harga Rp 3.150 per kilogram untuk mengamankan harga komoditas pangan tersebut saat panen raya.
Ketika menyaksikan penjualan perdana jagung petani ke Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Kamis (17/2), Mentan sempat mendengarkan keluhan petani bahwa jagung mereka dihargai Rp 2.300 per kg oleh pedagang.
"Kami minta Bulog untuk membeli jagung petani dengan harga Rp 3.150 per kilogram sesuai ketentuan pemerintah, tidak boleh kurang dari Rp 2.500 per kilogram," katanya.
Namun Amran menambahkan harga tersebut dalam kondisi kering, jika kondisi basah maka Bulog bisa membeli jagung petani seharga Rp 2.600 per kilogram. Ia mengatakan pembelian jagung petani oleh Perum Bulog tersebut dimaksudkan untuk membentuk harga di pasaran sehingga nantinya bisa mengangkat harga jagung petani sesuai ketentuan pemerintah yakni Rp 3.150 per kg.
Mentan mengutip keluhan petani menyebutkan harga jagung di tingkat petani sebesar Rp 2.300 per kg yang dibeli pedagang, sementara pedagang menjual ke perusahaan atau di tingkat gudang Rp 3.500 per kg atau terjadi selisih Rp 1.200 per kg. "Petani selama ini hanya memperoleh keuntungan 20 persen dari usaha pertanian jagung sedangkan pedagang 80 persen," katanya.
Sebelumnya menteri melakukan panen jagung seluas 160 hektare di di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, di lahan pertanian kemitraan antara PT Vasham Kosa Sejahtera dan PT Japfa Comfed dengan petani jagung setempat. Pada kesempatan itu, Mentan dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) bersepakat tidak melakukan impor jagung sepanjang 2017 selama petani jagung di Indonesia sanggup berproduksi.
Amran mengatakan pemerintah menargetkan peningkatan produksi jagung secara nasional. Karena itu untuk mewujudkan swasembada jagung, pemerintah akan meningkatkan produksi tahun ini lebih tinggi dari 2016.