Jumat 17 Feb 2017 00:22 WIB

Pertumbuhan Ekonomi NTT Perlu Dipertahankan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas tentang evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas Provinsi Sumatra Utara di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/2).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas tentang evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas Provinsi Sumatra Utara di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi baik. Pada 2016, pertumbuhan ekonomi NTT mencapai 5,18 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan rata-rata Indonesia di angka 5,02 persen.

Presiden Joko Widodo berharap agar pertumbuhan yang baik ini bisa terus dipertahankan. Sebab, hal ini menunjukan bahwa kawasan Indonesia Timur seperti NTT mulai mengejar ketertinggalan pertumbuhan ekonomi yang selama ini berada di bawah rata-rata nasional.

"Pertumbuhan ekonomi dari Sabang samapi Merauke harus tumbuh merata. Untuk itu, momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia Bagian Timur termasuk NTT harus dijaga," kata Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas ‎di Istana Negara, Kamis (16/2).

Jokowi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di NTT sejak 2014 mampu tumbuh baik. Nilai 5,18 persen pada 2016 memperlihatkan bahwa daerah-daerah lain di luar Pulau Jawa dan Sumatera tumbuh optimal dalam segi perekonomian.

Namun, pertumbuhan ini belum cukup. Joko Widodo meminta semua Kementerian dan Lembaga (K/L) serta kepala daerah‎ harus bekerja lebih keras terutama untuk mengentaskan kemiskinan, menurunkan ketimpangan, dan membuka lebih banyak lapangan kerja.

Sejumlah pembangunan infrastruktur yang menunjang perekonomian di NTT seperti sektor‎ pertanian dan perikanan harus segera dibangun. Sebab, 30 persen pajak daerah dan retribusi daerah (PDRD) dihasilkan dari sektor ini. Artinya, pembangunan yang berkaitan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan akan menjadi kunci kesejahteraan masyarakat NTT.

"Saya minta‎ perbaikan infrastruktur pertanian, perikanan seperti embung, bendungan, waduk, irigasi, dan pelabuhan menjadi sebuah keharusan yang tidak boleh ditunda-tunda," papar Jokowi. Terlebih, pembangunan infrastruktur seperti bendungan akan bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan seperti air bersih, pengairan perkebunan, pertanian, dan pembangkit listrik.

‎Di sisi lain, Jokowi juga berharap ada perbaikan infrastruktur di sekitar batas wilayah di NTT. Pembenahan transportasi dipastikan bisa menggerakan perekonomian kesejahteran masyarakat sekitar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement