Selasa 14 Feb 2017 02:47 WIB

KEIN Gelar Diskusi Menuju Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas

Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menggelar focus group discussion dengan tema
Foto: KEIN
Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menggelar focus group discussion dengan tema "Pengembangan Kawasan Industri untuk Mewujudkan Pembangunan Industri di Luar Pulau Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menggelar Forum Group Discussion terkait strategi menuju pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, merata, dan berkualitas guna mendukung optimisme Pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Focus Group Discussion (FGD) ini kami gelar besok (14/2) di Samarinda. FGD di Kaltim ini merupakan agenda pertama dari tujuh provinsi yang kami agendakan, setelah ini kami akan gelar FGD di Aceh, Papua, Kalteng, Riau, Sulteng, dan NTB," kata Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta di Samarinda, Senin.

Tujuan FGD ini adalah menghasilkan rekomendasi kebijakan ekonomi yang kemudian akan disampaikan kepada Presiden. FGD diharapkan teridentifikasinya potensi, tantangan, dan peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah yang lebih tinggi, merata dan berkesinambungan.

Dalam kegiatan ini akan dibuka oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, dilanjutkan pemaparan, diskusi panel dan tanggapan Pemprov Kaltim dalam hal ini Bappeda, Biro Ekonomi, BKPMD, OJK Kaltim, Bank Indonesia, Akademisi, dan Kadin Kaltim.

Menurutnya, Pemerintah pada 2017 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen seperti yang tertuang dalam dokumen APBN. Namun demikian, presiden berharap perekonomian nasional bisa tumbuh lebih tinggi dari yang ditargetkan.

Selanjutnya, ujar Arif, guna mendukung optimisme pemerintah, KEIN melakukan kajian mengenai peluang dan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017.

Hasil dari kajian itu adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen dapat dicapai dengan strategi meningkatkan pertumbuhan baik secara nasional atau kewilayahan.

Secara nasional, katanya, untuk mencapai angka 5,3 persen maka investasi harus didorong tumbuh 10 persen, mendorong nilai ekspor bersih yang positif serta diimbangi percepatan pelaksanaan sejumlah proyek infrastruktur strategis nasional.

Sedangkan dari sisi kewilayahan, pertumbuhan 5,3 persen dapat dicapai dengan mendorong pertumbuhan masing-masing daerah berdasarkan konektivitas kewilayahan yang lebih spesifik dan terarah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement