Ahad 12 Feb 2017 22:32 WIB

The Fed Nilai Ada Ketidakpastian Kebijakan Fiskal AS

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Dwi Murdaningsih
The Federal Reserve Bank of New York (File)
Foto: en.wikipedia.org
The Federal Reserve Bank of New York (File)

REPUBLIKA.CO.ID, COVENTRY – Bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) menilai ada ketidakpastian di negara tersebut dalam hal kebijakan fiskal di bawah pemerintahan Donald Trump. Penilaian itu disampaikan wakil kepala The Fed, Stanley Fischer, dalam pertemuan Forum Ekonomi Warwick di Inggris, seperti dikutip Reuters, Sabtu (11/2).

Meski begitu, lanjut Fischer, The Fed akan menjaga upaya pencapaian target, yakni terciptanya lapangan pekerjaan dan tingkat inflasi dua persen. Ketidakpastian yang ia maksud antara lain terkait regulasi keuangan Dodd-Frank. Dalam era Presiden Trump, beleid ini akan diubah, meskipun tidak dicabut seluruhnya.

Seperti diketahui, aturan tersebut diberlakukan oleh presiden sebelumnya, Barack Obama, untuk merespons dampak krisis keuangan 2008. Menurut kebijakan tersebut, pemerintah AS mewajibkan bank-bank untuk menjaga tingkat modal yang tinggi agar tahan dalam menghadapi kemungkinan krisis.

Perubahan Dodd-Frank dalam era Trump, menurut Fischer, berkaitan dengan berkurangnya kewajiban terhadap bank-bank yang berbasis komunitas. Dia berharap, porsi kebutuhan kapital secara keseluruhan bank-bank di AS tak akan berkurang secara signifikan.

“Ada ketidakpastian yang cukup signifikan terkait apa yang akan terjadi. Saya tak tahu, apakah semuanya menyadari ini. Ini proses yang melibatkan baik pemerintah maupun Kongres untuk menentukan kebijakan fiskal,” kata Fischer, Sabtu (11/2).

“Saat ini, kami akan ketat, sebagaimana yang dipahami sebagai tanggung jawab kami menurut hukum. Yakni, menjaga terbukanya lapangan pekerjaan dan inflasi dua persen," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement