Ahad 12 Feb 2017 15:55 WIB

Indonesia Diprediksi Tembus 5 Besar Ekonomi Dunia

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Ekonomi Indonesia/Ilustrasi
Ekonomi Indonesia/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekuatan ekonomi global diprediksi akan mengalami pergeseran dalam 20 hingga 40 tahun ke depan. Lembaga audit dan konsultan ekonomi PricewaterhouseCoopers (PwC) baru saja merilis proyeksi tentang perubahan peta kekuataan ekonomi pada 2050. Dalam proyeksi yang disusun oleh Kepala Ekonom PwC John Hawksworth tersebut, Indonesia disebut bakal merangkak naik ke peringkat kelima pada 2030 di antara jajaran ekonomi terbesar dunia.

Indonesia akan berjejer di antara lima besar kekuatan ekonomi dunia bersama dengan Cina, Amerika Serikat (AS), India, dan Jepang. Sementara pada 2050, peringkat Indonesia juga bakal merangsek ke peringkat empat, menyusul Cina, India, dan AS di posisi tiga teratas. Laporan ini dihitung berdasarkan purchasing power parity (PPP) atau tingkat daya beli masyarakat di suatu negara.

PwC menyebutkan, perhitungan yang dilakukan kepada 32 negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar ini mengasumsikan stabilitas ekonomi tetap sama hingga 2050. Artinya, kebijakan ekonomi yang diambil negara-negara maju (G7) dan negara berkembang atau Emerging 7 (E7) bersifat berkelanjutan hingga 35 tahun ke depan. Perhitungan ini juga belum mempertimbangkan kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump yang berpotensi mengubah keseimbangan yang sudah ada.

Dalam penjelasannya, PwC menilai adanya pergeseran peta kekuatan ekonomi pada 2050. Data dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan PwC menyebutkan bahwa di tahun 1995 tercatat PDB dari seluruh negara G7 (AS, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Kanada, dan Italia) bernilai dua kali lipat dari negara E7 (Cina, India, Indonesia, Brasil, Rusia, Meksiko, dan Turki). Kondisi ini mulai bergeser pada 2015 di mana prosi PDB negara G7 dan E7 nyaris sama. Kemudian di tahun 2050, diprediksi keadaan akan berbalik di mana nilai PDB negara E7 dua kali lipat dari negara G7.

PwC juga memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi dunia akan bertahan di kisaran 3,5 persen per tahun hingga tahun 2020 mendatang. Angka ini akan menurun di level 2,7 persen dalam rentang 2021 hingga 2030 dan semakin melambat di 2,5 persen untuk kurun waktu 2031 sampai 2040. Sedangkan dekade hingga 2050, pertumbuhan ekonomi dunia akan semakin tertekan hingga 2,4 persen. Penurunan pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan semakin merosotnya jumlah angkatan kerja.

"Tantangan bagi negara-negara dunia dalam mengejar pertumbuhan ekonomi, kembali berdasarkan laporan Pwc, tak jauh dari komponen investasi, pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan teknologi," sebut Hawksworth dalam laporannya.

Ekonom Senior Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih menilai, penilaian bahwa Indonesia bakal menjadi salah satu raksasa ekonomi bisa saja terjadi. Alasannya, perhitungan yang dilakukan PwC memang melihat kemampuan konsumsi masyarakat Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara lain. Namun, dengan kondisi ekonomi global yang dinamis apalagi dengan nominal harga yang bisa berubah, tentu target pertumbuhan PDB tidak semudah yang dibayangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement