REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah berencana menambah 44 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang penggarapannya akan dimulai pada 2018 hingga 2019. Jumlah ini akan menambah 225 PSN yang sebelumnya sudah ditetapkan pemerintah. Namun, dalam evaluasi teranyar yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama kementerian teknis, terdapat 20 proyek yang rampung di tahun ini dan 18 proyek lagi yang dikeluarkan dari PSN lantaran urgensinya tak lagi mendesak.
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infarstruktur dan Pengembangan Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo menjelaskan, total ada 117 proyek baru yang diusulkan untuk ditambahkan ke dalam proyek strategis nasional oleh kementerian/lembaga. Selain itu, ada juga 13 proyek di daerah yang diajukan oleh Pemda. Artinya, ada 130 proyek lagi yang tadinya dipertimbangkan untuk menambah deretan PSN hingga 2019 mendatang. Namun, dari jumlah tersebut hanya 78 proyek yang memiliki kelengkapan dokumen teknis.
Wahyu melanjutkan, pemerintah kemudian melanjutkan kajian teknis dan substantif dan menyaringnya menjadi 44 proyek yang berpotensi dan akan diajukan kepada Presiden Joko Widodo. Seluruh 44 proyek baru ini nantinya akan masuk ke dalam Revisi Perpres nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.
Namun, di luar ke-44 proyek tambahan tersebut, sebetulnya pemerintah juga masih mempertimbangkan 12 proyek lainnya untuk dimasukkan ke dalam revisi beleid tentang PSN. "Nanti setiap 6 bulan kita akan evaluasi, jadi memang seharusnya memang setiap 6 bulan," ujar Wahyu di Kementerian Bidang Perekonomian, Jumat (10/2).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan, pihaknya mengajukan 57 proyek yang masuk di antara 78 proyek potensial, sebelum akhirnya disaring kembali menjadi 44 proyek strategis nasional yang baru. Ia menyebutkan, proyek baru yang diajukan kementeriannya yakni 24 proyek jalan tol yang baru, 4 proyek air baku, 9 proyek bendungan, dan 20 proyek irigasi dan rawa.
Sejumlah proyek besar yang akan ditangani oleh Kementerian PUPR misalnya adalah pembangunan Tol Tebing Tinggi - Pematang Siantar - Tarutung - Sibolga yang mempermudah akses menuju Kawasan Danau Toba di Sumatra Utara, pembangunan Bendungan Temef di NTT, proyek Tangguh LNG di Papua Barat, dan Lapangan Gas Jambaran - Tiung Biru di Jawa Timur. Selain itu disebutkan pula proyek Kawasan Industri Dumai di Riau dan pembangunan jalur kereta api Rantau Prapat - Duri - Pekanbarau di Riau.