Jumat 10 Feb 2017 09:53 WIB

Laju IHSG Masih Positif

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 6 poin di level 5.378, Jumat (10/2). Laju saham bergerak volatile hingga kembali menguat di level 5.383 pada pukul 09.28 WIB.

Grafik IHSG naik 0,20 persen di level 5.372,077 pada akhir sesi perdagangan pada Kamis (9/2). Berdasarkan data Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5.362,045 dan 5.352,014. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada tingkat 5.383,532 dan 5.394,988. 

Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, imbas dari penilaian Moody’s memberikan kesempatan pada IHSG untuk berbalik menguat. "Pada hari ini indeks diperkirakan masih akan naik, mencapai antara level 5.384 dan 5.395. Data Moodys mengenai kondisi ekonomi makro Indonesia yang membaik menjadi sentimen positif," ujar Reza, Jumat (10/2).

Reza berharap, kenaikan ini tidak digunakan oleh sebagian besar investor untuk melakukan profit taking besar untuk mempertahankan kenaikannya. Jadi, masih waspadai berbagai sentimen terutama yang berasal dari eksternal.

 

Sebelumnya lembaga pemeringkat internasional Moodys Investors Service memperbaiki prospek untuk kenaikan peringkat kemampuan bayar kredit Indonesia dari stabil (stable) menjadi positif, dan mengafirmasi peringkat layak investasi (investment grade) di tingkatan Baa3. 

Moodys, dalam siaran persnya, Rabu (8/2) malam, di Jakarta, menyatakan dua faktor kunci perbaikan prospek kenaikan peringka utang pemerintah Indonesia (Sovereign Credit Rating Indonesia) yakni turunnya kerentanan di sektor ekonomi eksternal, dan penerapan kebijakan efektif untuk menjaga reformasi struktural sekaligus membenahi fiskal dan regulasi. 

Di sisi lain, terapresiasinya rupiah dan variatif cenderung naiknya bursa saham Asia turut membantu menguatnya laju IHSG. Asing mencatatkan nett buy Rp 422,59 miliar dari sebelumnya nett sell Rp 163,84 juta.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement