REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Bank NTB terus mematangkan persiapan konversi ke Bank NTB Syariah. Direktur Utama Bank NTB Komari Subakir mengatakan, dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) yang digelar pada Oktober lalu, disepakati target penyelesaian konversi Bank NTB rampung pada Agustus 2018.
"Ini sedang kita matangkan terus, kalau bisa lebih cepat, mungkin sebelum Agustus sudah selesai," ujarnya saat ditemui Republika di Kantor Bank NTB, Selasa (7/2).
Dia melanjutkan, ada tiga arahan dari pemegang saham, antara lain, persiapan dan pelaksanaan konversi benar-benar dilakukan secara komprehensif sesuai good corporate governance. Kemudian, performa Bank NTB yang sudah sangat baik, diminta tetap dijaga dan menjadi lebih baik usai konversi.
"Yang terakhir, pemegang saham mengarahkan agar pelaksanaan konversi didokumentasikan dengan baik agar bisa menjadi rujukan bank lain," lanjutnya.
Komari menerangkan, ada sepuluh langkah yang dilakukan Bank NTB dalam persiapan konversinya menjadi Bank NTB Syariah. Pertama, dengan pembentukan tim project management Bank NTB Syariah. Kedua, dengan pembentukan tim pengarah Bank NTB Syariah, di mana Gubernur NTB dan Bupati/Wali Kota di NTB bertindak sebagai penasehat.
Sedangkan dari sisi pembina, Bank NTB Syariah akan dibantu Praktisi Perbankan Syariah Yuslam Fauzi, Praktisi Keuangan Syariah Muhammad Syafii Antonio, dan Praktisi Keuangan Syariah Adiwarman A Karim. Kehadiran tiga pembina yang memiliki kemampuan andal di bidang perbankan syariah, ia katakan, menjadi modal penting dalam konversi Bank NTB.
Langkah ketiga, lanjutnya, dengan melakukan kajian bisnis secara komprehensif seperti preferensi nasabah, preferensi masyarakat, brand equity, analisis potensi risiko yang akan timbul, serta kondisi ekonomi dan potensi pasar.
Selanjutnya, pihaknya juga merekrut konsultan pendamping, kerja sma dengan konsultan independen bidang SDM, konsultan customized training, penyusunan corporate plan Bank NTB syariah, dan melakukan kajian reorganisasi direktorat bisnis.
Komari menambahkan, untuk menunjang kemantapan sistem teknologi dan informasi, Bank NTB dalam konversinya ini menggandeng tenaga ahli eks Bank Syariah Mandiri. "Ini kan era teknologi, makanya persiapan TI ini harus benar-benar maksimal," paparnya.
Rencananya, Bank NTB juga akan bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri terkait dengan benchmark atas best practice operasional bank syariah. Dia memaparkan, meski mengusung konsep bank syariah, Bank NTB Syariah tetap mempekerjakan para karyawan non muslim, sebagaimana yang ada saat ini.
Menurutnya, hal tersebut bukan menjadi masalah. Dia menjelaskan, konsep Bank NTB Syariah ialah dengan menawarkan produk atau jasa dengan sistem syariah.
Dia juga berharap, jika semua berjalan rencana, keberhasilan Bank NTB yang bertransformasi menjadi Bank NTB Syariah bisa menjadi contoh bagi bank-bank di daerah lain.