Selasa 07 Feb 2017 00:34 WIB

Pembangunan LRT Masih Sesuai Target

Rep: Debbie Sutrisno/Dyah Meta Novia/ Red: Budi Raharjo
Pondasi penyangga rel yang telah berdiri pada proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) di Kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (2/11).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pondasi penyangga rel yang telah berdiri pada proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) di Kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan rapat terbatas dengan sejumlah menteri. Kali ini, rapat mengenai pengerjaan proyek light rail transit (LRT) yang tengah dibangun di Palembang, Sumatra Selatan, maupun Jabodetabek.

"Kita tahu semuanya, tahun 2018 kita akan memiliki perhelatan olahraga berkelas internasional, Asian Games 2018," ujar Jokowi, Senin, (6/2).

Hadir dalam rapat tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution; Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Menteri lainnya yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani; Menteri Sekretaris Negara Pratikno; Sekretaris Kabinet Pramono Anung;  Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo; Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono; Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Menteri BUMN Rini Soemarno; Kepala BKPM Thomas Lembong; Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki; Kepala BPKP Ardan Adiperdana dan juga beberapa direksi BUMN yang terkait pembangunan LRT.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Pemerintah telah melakukan pembahasan mengenai pencapaian pembangunan proyek, skema pembiayaan, hingga pembebasan lahan. Menurutnya, sejauh ini tidak ada masalah dengan pembangunan LRT yang diperkirakan akan sesuai terget awa‎l.

"Itu (pembangunan LRT) Palembang selesai saat Asian Games (2018), yang Jakarta pada 2019‎. Jakarta nggak pernah mundur, sejak awal memang ditargetkan selesai 2019," kata Budi di Istana Negara, Senin (6/2).

Dia menjelaskan, pembangunan LRT di Jakarta membutuhkan waktu lebih lama bukan karena pendanaan atau perihal lain. Ini hanya disebabkan trayek LRT Jakarta lebih panjang dibanding dengan LRT Palembang.‎ Pembangunan LRT Jakarta pun baru dikerjakan setelah LRT Palembang dimulai proyeknya.

Untuk pendanaan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), Budi menyebut Pemerintah masih akan mencari solusi agar dana pembangunan proyek ini bisa lebih besar sehingga selesai sesuai target atau bahkan lebih cepat. Namun, persoalan dana akan dibicarakan kembali di tingkat Menteri. "‎Sekarang ini progres LRT Palembang telah 35 persen, untuk Jakarta baru 12 persen" paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement