REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyediakan layanan perbankan berupa fasilitas pembiayaan bagi supplier PT Timah (Persero) Tbk. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan mengoptimalisasi penambangan bijih timah.
Perjanjian kerja sama pembiayaan supplier tersebut ditandatangani oleh SEVP Corporate Banking Alexandra Askandar dan Direktur Keuangan PT Timah Emil Emindra. Disaksikan pula oleh Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar dan Dirut PT Timah M Riza Pahlevi di Jakarta, Senin, (6/2).
Sebagai identitas dari para supplier PT Timah, Bank Mandiri juga akan menyiapkan rekening tabungan atas nama supplier dan menerbitkan kartu debit co-branding dengan desain khusus, yakni kartu tambang PT Timah. Nantinya, rekening tabungan tersebut akan menampung dana pembayaran bijih timah yang dijual kepada PT Timah.
Saat ini jumlah supplier PT Timah meliputi seribu suplier individu yaitu penambang rakyat, dan 100 supplier korporasi atau koperasi yang merupakan mitra usaha PT Timah. Menurut Royke, solusi supplier financing ini akan efektif untuk membantu PT Timah mempercepat pembayaran kepada supplier sehingga memperkuat efisiensi pengelolaan likuiditas PT Timah serta motivasi supplier dalam meningkatkan pasokan.
Saat ini, plafon yang disiapkan untuk pembiayaan supplier ini sebesar Rp 300 miliar. “Kerja sama ini sangat strategis karena dapat meningkatkan produksi PT Timah serta kesejahteraan masyarakat yang menjadi supplier. Inilah salah satu bentuk sinergi antar BUMN yang kami yakini dapat mendorong Indonesia menjadi semakin sejahtera dan mandiri secara ekonomi,” ujar Royke, di Plaza Mandiri, Senin, (6/2).
Royke melanjutkan, kartu debit co branding tersebut juga menjadi solusi tepat untuk memastikan identitas supplier penerima pembayaran. Kenyamanan supplier karena pembayaran dapat dilakukan secara non tunai pun menjadi perhatian perseroan.
“Kami berharap keberadaan kartu debit co branding berdesain khusus tersebut juga bisa dimanfaatkan PT Timah dalam mengelola para supplier agar mereka terdorong untuk meningkatkan pasokan kepada PT Timah,” ujar Royke.
Sinergi dengan PT Timah, Royke menjelaskan, merupakan salah satu implementasi komitmen perseroan dalam membangun sektor pertambangan domestik. Secara umum, dukungan kepada sektor pertambangan telah direalisasikan melalui penyaluran pembiayaan yang telah mencapai Rp 15,5 triliun pada akhir Desember 2016. Meningkat 29 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.