REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) menargetkan arus peti kemas pada 2017 ini bisa mencapai 6,8 juta teus (twenty equivalent units). Angka tersebut, setara dengan pendapatan Rp 10,5 triliun.
"Target-target kinerja Pelindo II 2017 tidak semakin ringan dan bahkan terus ditingkatkan," ujar Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya pada Media Gathering Pelindo II di Bandung, akhir pekan lalu.
Menurut Elvyn, Pelindo II mematok target tersebut berdasarkan realisasi arus peti kemas selama 2016 yang mencapai 6,08 juta teus. Realisasi tersebut meningkat dari 2015, sekitar 5,9 juta teus. Selain itu, kata dia, arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok saja di 2016 tercatat mengalami kenaikan 38 persen menjadi 5,4 juta teus. Sebelumnya, pada 2015 arus peti kemas di Priok tercatat 5,2 juta teus. Kenaikan itu terjadi, karena adanya peningkatan permintaan dari arus perdagangan seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Untuk meraih target pendapatan perusahaan sebesar Rp10,5 triliun di 2017, kata dia, Pelindo II akan didapat dengan modal belanja sebesar Rp 4,6 triliun (tanpa partisipasi ekuitas). Elvyn pun berharap, perusahaan dapat memulai proyek-proyek strategis pada 2017. Hal itu di antaranya, kelanjutan proyek Terminal Kalibaru, Pelabuhan Kijing, Cikarang Bekasi Laut (CBL), Pelabuhan Sorong, dan Proyek Pelabuhan Patimban. Pembangunan terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok atau New Priok Container Terminal One (NPCT1) berkapasitas 1,5 juta teus, sudah diresmikan pada 13 September 2016. Saat ini, sedang dalam proses pengembangan untuk terminal-terminal selanjutnya.
Untuk pembangunan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat, kata dia, proyeksinya akan menampung kapasitas hampir 1 juta teus. Selain itu, tengah dilakukan pembangunan kanal CBL (Cikarang Bekasi Laut) yang merupakan upaya optimalisasi alur sungai sebagai cadangan transportasi barang dan penghubung antara pelabuhan dan area belakang pelabuhan (hinterland) sehingga dapat mengurangi penimbunan barang (kongesti) jalan di darat.
Pelindo II pun, kata dia, akan membangun Pelabuhan Sorong di Papua Barat yang direncanakan menjadi pelabuhan hub di Indonesia Timur. Sehingga, arus tol laut yang ditargetkan hingga timur Indonesia dapat berjalan sesuai dengan rencana. Elvyn mengatakan, Pelindo II juga menyiapkan dana kelola sesuai dengan aturan sekitar Rp2 triliun dengan total kepemilikan saham 51 persen. Pelindo II pun, mempersiapkan rencana pelaksanaan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) terhadap tiga anak perusahaan yakni, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), dan PT Jasa Armada Indonesia (JAI). Setidaknya 30 persen dari jumlah keseluruhan saham yang disetor, akan dicatat untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.