REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, musim panen padi di wilayah Kabupaten Banyumas yang sudah berlangsung sejak akhir Januari 2017 lalu, diikuti dengan penurunan harga gabah. Gabah kering giling (GKG) yang sebelum masa musim panen dihargai Rp 4.800 per kg, saat ini anjlok menjadi Rp 4.400.
Untuk harga Gabah Kering Panen (GKP) juga demikian. GKP yang pada awal musim panen masih dihargai Rp 4.100 per kg, saat ini anjlok menjadi Rp 3.700-3.800 per kg. ''Harga gabag memang sudah mulai turun, karena di beberapa daerah sudah mulai memasuki musim panen,'' jelas Kartam (54), seorang pedagang beras di Desa Sokawera Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Jumat (3/2).
Dia menyebutkan, anjloknya harga beras saat ini juga disebabkan karena panen saat ini merupakan panen musim rendeng. Dalam kondisi cuaca yang terus menerus diwarnai hujan, maka kualitas hasil panen petani menjadi tidak terlalu bagus. Terutama mengenai tingkat rendemen.
''Gabah hasil panen di musim kemarau, rendemennya biasanya lumayan tinggi. 1 Kwintal gabah, bila digiling bisa menghasilkan sekitar 63 kg. Tapi kalau gabah hasil panen musim hujan, rendemennya turun drastis. 1 Kwintal gabah, paling hanya menghasilkan 54 kg beras,'' jelasnya.
Dia memperkirakan, karena saat ini areal sawah yang panen belum terlalu banyak, maka penurunan harga gabah belum terlalu dalam. ''Namun kalau semua mulai panen, mungkin saja harga gabah akan terus anjlok,'' katanya.
Terkait kondisi ini, Juru Bicara Bulog Sub Divre IV Banyumas, Priyono, menyatakan pihaknya sudah menerjunkan tim satuan kerja pengadaan, untuk membeli langsung gabah hasil panen petani. ''Ada tiga tim Satker yang kita bentuk untuk melakukan pembelian langsung gabah hasil panen milik petani,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, pembelian langsung gabah hasil panen oleh tim satker ini, dimaksudkan untuk mencegah agar harga gabah tidak semakin anjlok seiring dengan masuknya masa panen. ''Kita berharap, dengan pembelian langsung pada petani, maka tingkat harga pembelian juga menjadi lebih tinggi karena tidak melalui rantai dagang yang panjang,'' katanya.
Menurutnya, dalam pembelian langsung yang dilakukan Satker, pihaknya akan melakukan pembelian dengan harga sesuai HPP (Harga Pedoman Pemerintah). Antara lain, untuk GKP dibeli dengan harga Rp 3.700 per kg. ''Namun untuk pembelian dengan tingkat harga tersebut, ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi. Antara lain kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen,'' jelasnya.
Priyono juga menyebutkan, dalam rangka dimulainya pengadaan gabah petani, Bulog telah melakukan sosialisasi program pengadaan tahun 2017 dengan mengundang seluruh elemen pemangku kepentingan seperti dari Dinas Pertanian, Kodim Banyumas, Mitra Kerja dan Gapoktan.
''Untuk program pengadaan tahun 2017 ini, kita ditargetkan bisa melakukan penyerapan sebanyak 85 ribu ton setara beras. Kami optimistis target tersebut akan bisa kita capai,'' jelasnya.