Kamis 02 Feb 2017 22:33 WIB

PT PAL Mulai Pengerjaan Kapal Cepat Rudal Pesanan Kemenhan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Sejumlah pekerja PT PAL Indonesia mengerjakan pembangunan kerangka kapal cepat rudal (KCR) 60 meter pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), di Divisi Kapal Perang PT PAL, Kamis (2/2).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Sejumlah pekerja PT PAL Indonesia mengerjakan pembangunan kerangka kapal cepat rudal (KCR) 60 meter pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), di Divisi Kapal Perang PT PAL, Kamis (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – PT PAL Indonesia (Persero) mulai mengerjakan kerangka kapal cepat rudal (KCR) 60 meter pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Kapal pesanan Kemenhan bagian kedua ini memiliki nomor seri pembangunan W000297. Pengerjaan kerangka kapal dimulai dengan seremonial First Steel Cutting KCR 60 Meter Batch 2 di Divisi Kapal Perang PT PAL, Surabaya, Kamis (2/2).

Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan, Laksamana Muda TNI Leonardi mengatakan, kegiatan pemotongan besi kapal tersebut menjadi bagian yang mengawali pembangunan kerangka kapal. Ia berharap pengerjaan KCR 60 meter bisa selesai tepat waktu dan berjalan sesuai rencana Kemenhan.

Menurut Leonardi, KCR 60 meter bagian kedua ini hampir sama dengan tiga unit KCR yang dipesan pada bagian pertama. Bedanya, KCR 60 meter bagian kedua ini memiliki kapasitas lebih dan stabilitas kapal yang lebih sempurna dibandingkan bagian pertama.

“Ada pilihan-pilihan teknologi pada pesanan bagian kedua ini, TNI sudah bisa menyesuaikan dengan keinginannya peralatan canggih yang dibutuhkan seperti Combat Management System (CMS),” kata Leonardi kepada wartawan seusai acara seremonial.

Dari sisi harga terdapat perbedaan KCR 60 meter bagian kedua ini dibandingkan dengan tiga unit KCR pada bagian pertama. KCR bagian kedua ini dipatok seharga Rp 210 miliar, sedangkan tiga unit KCR bagian pertama masing-masing Rp 125 miliar.

Melalui pemesanan ini, nantinya jumlah KCR 60 Sampari Class milik TNI AL akan menjadi empat unit. Pesanan bagian pertama sebanyak tiga unit kapal yang dilengkapi rudal anti kapal C-705 tersebut telah diluncurkan.  

Pengerjaan KCR 60 meter bagian kedua ini ditargetkan bisa selesai dalam waktu 24 bulan. Sehingga pada Juli 2018 sudah bisa dilaksanakan serah terima serta pengetesan kemampuan kapal. “Kami harapkan Juli 2018 sudah selesai semua dan dilakukan serah terima sehingga bisa memperkuat alutsista TNI AL,” kata Leonardi.

Direktur Utama PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin menyatakan terima kasih kepada Kemenhan yang telah meminta kembali PT PAL mengerjakan KCR bagian kedua. Setiap tahapan pembangunan KCR diakui dilakukan dengan progresif. Sampai saat ini sudah ada tujuh blok kapal yang dikerjakan sesuai jadwal.

“Kami berterima kasih kepada Kemenhan kerena telah memberi kepercayaan. Kami juga terus berusaha menuju perubahan yang lebih baik dalam mengerjakan setiap pesanan kapal perang,” ujar Firmansyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement