Kamis 02 Feb 2017 13:11 WIB

Danlanud: Proses Evakuasi Garuda Terkendala Peralatan

Komandan Landasan Udara (Danlanud) Bandara Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga (dua kanan) didampingi General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Agus Pandu Purnama (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Bandara Adisutjipto.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Komandan Landasan Udara (Danlanud) Bandara Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga (dua kanan) didampingi General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Agus Pandu Purnama (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Bandara Adisutjipto.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Adisutjipto Yogyakarta Marsekal Pertama TNI Novyan Samyoga mengatakan proses evakuasi pesawat Garuda Indonesia yang tergelincir terkendala peralatan.

"Proses evakuasi terkendala peralatan. Namun, kami tetap berusaha evakuasi dapat segera selesai sehingga aktivitas penerbangan dapat dibuka kembali," disela memantau evakuasi badan pesawat di Bandara Adisutjipto, Kamis (2/2).

Ia mengatakan, proses evakuasi dilakukan secara manual dengan menggunakan dongkrak untuk mengangkat roda pesawat. "Penggunaan bantalan angin untuk mengangkat badan pesawat batal dilakukan, evakuasi hanya menggunakan dongkrak manual," ucapnya.

Baca: Garuda Masih Dievakuasi, Penerbangan Denpasar-Yogyakarta Belum Pasti

Menurut dia, hingga pukul 11.30 WIB proses evakuasi telah berjalan sekitar 70 persen dan diharapkan dapat segera selesai. Novyan mengatakan, dalam proses evakuasi tersebut juga menggunakan pasir untuk mengeraskan tanah. "Pasir digunakan sebagai landasan untuk dongkrak agar tidak ambles," katanya.

Novyan mengupayakan Bandara Internasional Adisutjipto dapat segera dibuka kembali sebelum pukul 15.00 WIB.

Pesawat Garuda dengan tujuan Jakarta/Cengkareng-Yogyakarta tergelincir di Bandara Adisutjipto Yogyakarta saat mendarat dalam kondisi hujan pada Rabu malam (1/2). Pesawat Garuda Boing 737 dengan Nomor Penerbangan GA 258 PK-GNK tersebut dengan Kapten Pilot Rio Kurnia, FO Aulia Riyani dengan lima awak kabin tersebut membawa 115 penumpang, empat orang di antaranya balita. Tidak ada korban dalam kejadian ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement