Senin 30 Jan 2017 18:00 WIB

IHSG Melemah Terpengaruh Sikap Tahan Diri Investor

Red: Nur Aini
 Seorang karyawati memantau pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Securitas, Jakarta, Selasa (20/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang karyawati memantau pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Securitas, Jakarta, Selasa (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (30/1), ditutup melemah sebesar 10,17 poin seiring dengan aksi tunggu investor menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). IHSG BEI ditutup turun 10,17 poin atau 0,19 persen menjadi 5.302,66 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 3,88 poin (0,43 persen) menjadi 882,73 poin.

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Bima Setiaji mengatakan bahwa IHSG bergerak bervariasi di awal pekan ini (30/1) menjelang FOMC. Seperti serbelumnya, investor cenderung wait and see mengantisipasi hasil FOMC, terutama mengenai suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate). "Investor bertindak ragu-ragu dan cenderung menahan diri untuk masuk ke bursa. Aksi jual menjelang penutupan cukup marak sehingga menekan IHSG," katanya di Jakarta, Senin.

Ia memroyeksikan bahwa bank sentral AS (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuannya menyusul data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal empat 2016 hanya tumbuh sebesar 1,9 persen, level terendah sejak 2011. "Data itu sangat mungkin membuat The Fed akan berpikir ulang untuk menaikkan Fed Fund Rate. Oleh karena itu, ada potensi bagi IHSG kembali menguat," katanya.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa investor juga sedang menanti data perekonomian domestik yang sedianya akan dirilis pada waktu dekat. "Jika data ekonomi domestik menunjukkan peningkatan maka potensi kenaikan bagi IHSG kembali terbuka," katanya.

Sementara itu, kata dia, investor asing yang kembali melakukan aksi beli menahan tekanan IHSG BEI lebih dalam. BEI mencatat, investor asing membukukan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp302,752 miliar pada awal pekan ini (Senin, 30/1). Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 374.982 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,380 miliar lembar saham senilai Rp 6,085 triliun.

Di bursa regional seperti indeks Hang Seng tercatat melemah 13,39 poin (0,06 persen) ke level 23.360,78, indeks Nikkei naik 65,01 poin (0,34 persen) ke level 19.467,40, dan Straits Times menguat 13,07 poin (0,43 persen) posisi 3.064,85.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement