Senin 30 Jan 2017 10:18 WIB

Jokowi Ingin Pasar Tradisional tak Kalah dengan Pasar Modern

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Presiden Joko Widodo memakaikan celemek kepada sejumlah pedagang Pasar Sambi di Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, sebagai tanda diresmikannya pasar rakyat yang baru selesai dibangun tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Pasar Sambi yang terletak di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Senin pagi sekitar jam 09.00 WIB. Sebelum menggunting rangkaian bunga melati di pintu masuk pasar, Presiden memakaikan celemek warna merah kepada perwakilan pedagang di pasar tersebut di antaranya Rodiyah pedagang ikan segar, Lilik Sartini pedagang lantengan, Sulastri, dan Ibu Hadi.

"Pagi hari ini saya berbahagia sekali bisa segera meresmikan Pasar Sambi di Kecamatan Sambi," kata Presiden.

Saat kecil dulu, Jokowi mengaku kerap melewati pasar tersebut tapi belum pernah mampir dan masuk ke dalamnya. "Saya tahu pasar ini sebelumnya seperti apa nanti masuk, semoga juga pasarnya rapi bersih, yang datang membeli juga nyaman," katanya.

Presiden ingin agar pasar tradisional atau pasar rakyat tidak kalah dengan pasar modern. Bahkan pemerintah menargetkan membangun dan merevitalisasi 5.000 pasar tradisional dalam lima tahun.

"Tapi itu target kalau tidak nanti, pasar rakyat akan kalah dengan pasar modern, mall, supermarket, hipermarket. Saya enggak mau," katanya.

Ia berpesan agar pasar yang direvitalisasi dan rampung dalam waktu enam bulan tersebut terus dijaga dan dipelihara. Dalam laporannya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan revitalisasi Pasar Sambi dijadwalkan selama setahun tetapi selesai dalam waktu enam bulan dengan dana APBN sebesar Rp6 miliar.

"Total pedagang di Pasar Sambi sebanyak 572 orang meliputi pedagang los 314 orang, pedagang pelataran 194 orang, pedagang kios baru 29 orang, dan pedagang yang menempati kios lama 35 orang," katanya.

Pasar Kosambi berada di lahan seluas 4.959 m2 dengan luas bangunan 4.539 m2.

Presiden didampingi sejumlah pejabat termasuk Mendag Enggartiasto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pasar tersebut dan berdialog singkat dengan para pedagang di dalamnya.

Selama sekitar 30 menit Presiden berada di pasar tersebut kemudian melanjutkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Boyolali untuk meluncurkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil Menengah (IKM) di sentra kerajinan logam di Desa Tumang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement