REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak mentah dunia memperpanjang penurunan pada perdagangan hari ini, Senin (30/1). Penurunan harga minyak ini dipicu oleh meningkatnya cadanga minyak Amerika Serikat (AS) dan penurunan produksi oleh OPEC dan produsen lainnya.
Acuan harga minyak mentah di pasar Eropa, minyak mentah Brent, untuk pengiriman Maret turun 26 sen menjadi 55,26 dolar AS per barel setelah turun 72 sen pada hari Jumat (27/1). Sementara harga minyak mentah di bursa New York, AS, untuk pengiriman Maret turun 22 sen menjadi 52,95 dolar AS per barel.
Laporan mingguan yang dirilis Baker Hughes menunjukkan bahwa industri migas AS akan meningkatkan kegiatan pengeboran dengan menambah jumlah rig sebanyak 15 rig pada pekan ini. Sementara di sisi lain, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC)dan produsen lainnya, termasuk Rusia, sepakat untuk memangkas produksi sebesar hampir 1,8 juta barel per hari (bph) pada semester pertama 2017 untuk megurangi kelebihan pasokan dua tahun terakhir.
Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan produksi minyak AS akan terus meningkat. IEA memperkirakan jumlah pertumbuhan produksi minyak AS dari 320 ribu barel per hari menjadi rata-rata 12,8 juta barel per hari pada 2017.
"Kenaikan produksi AS ini tidak terduga," kata ANZ dalam sebuah catatan analisanya seperti dikutip Reuters, Senin (30/1).
"Namun kami berharap pengurangan yang dibuat oleh OPEC akan jauh melebihi setiap kenaikan produksi di AS dan cepat mengurangi persediaan global yang telah dibangun selama tia melewati dua tahun," tambah ANZ.