Rabu 25 Jan 2017 19:21 WIB

Tahun Lalu, Investasi di Indonesia Capai Rp 612 Triliun

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Dwi Murdaningsih
 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (kiri), Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis berbicara saat konferensi pers kinerja BKPM di Jakarta, Rabu (25\1)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (kiri), Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis berbicara saat konferensi pers kinerja BKPM di Jakarta, Rabu (25\1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi di Indonesia selama periode Januari hingga Desember 2016. BKPM mencatat, realisasi investasi selama 2016 sebesar Rp 612,8 triliun. Angka tersebut meningkat 12,4 persen dibanding periode yang sama tahun 2015 di mana realisasi investasi hanya sebesar Rp 545,4 triliun.

"Capaian realisasi investasi 2016 yang sebesar Rp 612,8 triliun ini melampaui target tiga persen dari angka yang ditetapkan sebesar Rp 594,8 triliun," ujar Kepala BKPM Thomas Lembong, dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (25/1).

Dia menjelaskan, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama 2016 mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 20,5 persen menjadi Rp 216,2 triliun. Adapun realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) hanya mampu tumbuh 8,4 persen menjadi Rp 396,6 triliun.

Menurut Thomas, lonjakan realisasi PMDN yang dua kali lipat melebihi PMA menunjukkan bahwa 2015 merupakan tahun yang sulit untuk sentimen investor domestik. Ia mencatat, tahun 2015 diwarnai oleh peristiwa kecelakaan pesawat Air Asia, kebakaran hutan gambut yang masif serta sejumlah peristiwa politik yang lain. Hal-hal tersebut kemudian berdampak pada sentimen negatif para investor.

Namun begitu, di tahun 2016 pertumbuhan investasi menunjukkan angka yang positif. Thomas mengatakan, realisasi pertumbuhan investasi selama 2016 menunjukkan bahwa Indonesia masih cukup kompetitif di tengah perlambatan perekonomian global saat ini. "Kalau saya melihat para investor mulai menghargai semangat reformasi yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK. Sentimen investor lagi cukup positif, ini yang harus kita jaga," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement