Rabu 25 Jan 2017 09:47 WIB

Analis: IHSG dalam Tren Penguatan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
 Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (25/1), dibuka menguat tipis 10 poin di level 5.302. Laju saham perlahan menguat hingga level 5.309 pada pukul 09.10 WIB.

Sebelumnya, pada perdagangan Selasa (24/1), grafik IHSG naik 0,78 persen di level 5.292,088 pada akhir sesi perdagangan. Adapun IHSG dibuka di level 5267.

Berdasarkan data Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5.274,051 dan 5.256,014. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada tingkat 5.303,808 dan 5.315,528. 

"Ada kemungkinan bahwa indeks akan naik lagi, mencapai antara level 5.304 dan 5.316," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, Rabu (25/1).

Reza menuturkan, terperosoknya laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya seiring dengan imbas sikap pelaku pasar yang wait and see terhadap hal-hal yang akan dilakukan Presiden AS, Donald Trump. Mulai dari memberhentikan seluruh duta besarnya, menarik pakta perjanjian dagang dengan 12 negara Trans Pasific Partnership (TPP) dengan tujuan guna melindungi para pekerja Amerika Serikat, mengganti layanan kesehatan sebelumnya yang dikenal dengan Obamacare, dan merenegosiasi perjanjian kerja sama NAFTA (North America Free Trade Agreement). 

"Beberapa faktor tersebut nyatanya tidak menghalangi laju IHSG untuk berbalik menguat,"ujar Reza.

Reza menilai, selain faktor technical rebound dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya, juga disebabkan karena respon positif atas terapresiasinya rupiah dan menguatnya sejumlah laju bursa saham Asia. Asing mencatatkan net sell Rp 184,18 miliar dari sebelumnya net sell Rp 81,00 miliar.

Adapun pada hari ini ia memperkirakan IHSG akan mencoba untuk mempertahankan kenaikan setelah melewati level 5.234. "Apabila diasumsikan bahwa dampak dari penguatan rupiah menjadi sentimen positif IHSG, maka dapat membuat IHSG mampu melanjutkan tren kenaikan," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement