Jumat 20 Jan 2017 08:45 WIB

Dua Bank Investasi Terbesar di Eropa Pindahkan Karyawan Keluar Inggris

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nidia Zuraya
HSBC (ilustrasi)
HSBC (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua bank investasi terbesar di Eropa, akan memindahkan sejumlah karyawannya dari kota London, Inggris ke luar negeri karena efek Brexit (keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa). Bank-Bank tersebut adalah HSBC dan UBS.

Chief Eksekutif HSBC, Stuart Gulliver mengatakan kepada Bloomberg, pihaknya akan memindahkan 1.000 orang staf bank tersebut dari London ke Paris. Sementara Bos bank asal Swiss, UBS, Axel Weber menginformasikan kepada BBC sekitar 1.000 dari 5.000 karyawannya terdampak Brexit.

Pemberitaan mengenai reaksi dua bank di atas hanya sehari setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan keluar dari pasar tunggal Eropa. Tampaknya HSBC serius dengan ancamannya. Bank tersebut berencana memindahkan 1.000 bankir ke Paris. 

UBS juga demikian. Sebelumnya sekitar 1.500 bankir akan dipindahkan atau sepertiga dari keseluruhan staf di Bank tersebut. Tapi pada hari ini, Jumat (20/1), kepada BBC Axel Weber berharap jumlahnya leih rendah.

Setelah PM Inggris mengkonfirmasi keluar dari pasar tunggal Eropa, ada banyak spekulasi bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan sektor keuangan yang  berbasis di London bakal memindahkan bisnisnya ke kota-kota lain di Eropa. Beberapa kota tujuan yang akan disasar antara lain Dublin, Paris, atau Frankfurt, sehingga para bankir tetap konsisten memberikan pelayanan kepada klien Uni Eropa.

"Secara spesifik apa yang terjadi lantaran terdampak regulasi keuangan Uni Eropa. Ini tentang 20 persen pendapatan," kata Gulliver.

Pasca Brexit, menurut Gulliver, HSBC tetap mempertahankan kantor pusat global di London dan markas di Inggris yang ada di kota Birmingham. "Beberapa rekan bankir kami harus membuat keputusan cepat pasca Inggris keluar dari pasar tunggal dengan melamar di bank-bank berlisensi di beberapa negara Uni Eropa. Kami tidak perlu melakukan itu," ujar Gulliver menambahkan.

Chief Eksekutif UBS Sergio Ermotti mengatakan kepada Bloomberg dia memiliki konsep yang lebih baik menjelang akhir tahun ini. Konsep tersebut mengenai sederet pekerjaan yang perlu dipindahkan dari London.

Salah satu senior eksekutif UBS, Andrea Orcel berbicara di Davos tentang efek Brexit terhadap mereka. "Dengan Brexit kami harus bergerak. Pertanyaannya  adalah berapa banyak (yang keluar)? Itu tergantung kesepakatan Inggris dengan Uni Eropa seperti apa, tapi kami pasti akan pergi," tutur Ermotti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement