REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Arus Barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengalami kenaikan 8 persen pada 2016 dibandingkan 2015. Kenaikan tercatat dari 13.452 unit menjadi 14.493 unit.
Secara tonase, muatan kapal mengalami kenaikan 20 persen dari 77,1 juta ton menjadi 92,6 juta ton. Kepala Humas Pelabuhan Tanjung Perak Fernandez Ginting, mengatakan kenaikan arus kapal tersebut mengalami tren positif. Sebab, secara unit kapal dan tonase sama-sama mengalami kenaikan.
Biasanya, jika tonase kapal mengalami kenaikan berimbas pada unit kapal mengalami penurunan. "Kenaikan ini karena trennya kapal yang datang lebih besar, sehingga secara biaya lebih efisien dan lebih efektif memuat barang. Kalau semula ngangkut tiga kali menjadi dua kali," kata Ginting saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (19/1).
Ia merinci, arus kapal di Pelabuhan Tanjung Perak tersebut terdiri atas kapal dalam negeri sebanyak 12.484 unit, atau naik 7 persen dibandingkan 2015 yang sebanyak 11.671 unit. Jumlah muatan tonasenya mengalami peningkatan 23 persen dari 42,16 juta ton menjadi 51,95 juta ton.
Sementara arus kapal luar negeri tercatat sebanyak 2.000 unit, atau naik 13 persen dibandingkan 2015 yang mencapai 1.781 unit. Muatan tonasenya meningkat 16 persen menjadi 40,67 juta ton dari 34,94 juta ton pada 2015.
"Kapal-kapal ini sandar di dermaga Nilan, Jamrud, Mirah, dan Kalimas. Untuk kapal internasional masuknya di dermaga Jamrud dan Nilam," imbuhnya.
Ginting menambahkan, untuk arus penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak pada 2016 justru mengalami penurunan sekitar 15 persen. Jumlah penumpang pada 2015 tercatat sebanyaj 613.409 orang, sedikit menurun jika dibandingkan jumlah penumpang pada 2016 yang tercatat sebanyak 519.153 orang.